Menyusuri jalan-jalan kecil di sebuah kota tua selalu menyenangkan. Apalagi tampak depan bangunan dan rumah yang ada tidak banyak berubah sejak ratusan tahun lalu.Â
Seakan berjalan menembus lorong waktu yang panjang. Dan sejarah Orvieto memang sangat panjang dan menarik, dibalut berbagai kisah yang mencengangkan sekaligus mendebarkan.
Etruskan (Etruria) menguasai wilayah Orvieto hingga kedatangan bangsa Romawi di abad ke 3 SM. Konon pasukan Romawi memerlukan waktu sampai dua tahun untuk menaklukkan Orvieto, yang begitu kokoh dengan benteng alaminya.
Aroma kopi yang menyeruak dari sebuah kedai kopi seketika membawa penulis kembali ke masa kini. Sudah saatnya menuju restoran untuk makan siang dan ngopi. Ada sebuah restoran bawah tanah nan unik yang menjadi tujuan. Namun, jalan ke sana masih melewati banyak godaan bagi kamera maupun dompet.
Alun-alun di Italia selalu menyimpan pesonanya sendiri. Begitu juga dengan Piazza della Repubblica (Square of the Republic) yang berada diujung timur Corso Cavour.
Dari sudut alun-alun, kita segera bisa menyaksikan Chiesa di Sant'Andrea (Gereja St. Andrew) dengan menara loncengnya yang unik. Dan di sebelahnya berdiri Palazzo Comunale, yang merupakan kantor utama Kotamadya Orvieto.
Piazza della Repubblika bisa dibilang berada di arah menuju akses ke luar lewat sisi barat Orvieto. Maka tidak mengherankan jika melihat banyak langkah kaki wisatawan seakan melambat di sekitar sini. Bahkan banyak yang duduk santai di anak-anak tangga Gereja St. Andrew.
Le Grotte del Funaro adalah sebuah restoran khas Orvieto yang terkenal. Selain ruangan restorannya dibangun di dalam gua dari era Etruskan, restoran ini juga dikenal dengan koleksi wine lokalnya yang cukup lengkap.