Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Hantu, Wisata Uji Nyali

3 Oktober 2020   20:19 Diperbarui: 4 Oktober 2020   21:08 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kastil Drakula, Rumania. Sumber: koleksi pribadi

Salah satu wisata terkenal yang ditawarkan bertajuk “Hallowen Party at Bran Castle”. Wisata di malam hari membawa pengunjung memasuki ruang-ruang tersembunyi di dalam kastil sambil mendengarkan berbagai kisah hantu dari sang pemandu. Penulis yang pernah mengunjungi kastil ini di siang hari saja merasakan atmosfer seram, apalagi di malam hari. So spooky! 

Lawang Sewu, Semarang. Sumber: koleksi pribadi
Lawang Sewu, Semarang. Sumber: koleksi pribadi
Ternyata wisata hantu tidak hanya ada di negara lain. Di Indonesia juga ada! Nama Lawang Sewu di Semarang sangat terkenal sebagai lokasi uji nyali. Begitu terkenalnya, majalah wisata ternama dunia Conde Nast Traveler memasukkannya sebagai salah satu dari “43 Most Haunted Places in the World That Are Beautifully Scary”. Bayangkan, tempat-tempat yang cantik tapi menakutkan.

Lawang Sewu berarti Seribu Pintu. Gedung tua bekas kantor pusat Dutch East Indies Railway Company itu sudah lama kondang sebagai bangunan yang sangat angker. Sebuah film horor nasional berjudul “Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak” kabarnya dibuat berdasarkan legenda hantu dari Lawang Sewu.

Tangga spiral yang menyeramkan. Sumber: koleksi pribadi
Tangga spiral yang menyeramkan. Sumber: koleksi pribadi
Alkisah, ketika kota Semarang dikuasai pasukan Jepang selama Perang Dunia II, ruang bawah tanah Lawang Sewu pernah digunakan sebagai penjara dan tempat eksekusi massal dari tahanan. Penjara bawah tanah itu juga disebut penjara jongkok, karena tinggi penjaranya hanya sekitar 60 cm. Dan puluhan cerita hantu gentayangan, mulai dari jeritan noni Belanda, derap sepatu lars di lorong-lorong bangunan tua ini, dan lain-lain, sungguh mencekam. Lampu senter di tangan pun tiba-tiba mati mendadak.

Ketika mengikuti wisata malam hari di Lawang Sewu bertahun-tahun lalu, penulis menyewa sepatu boot dan senter. Pasalnya, ruang bawah tanah selalu basah dan gelap total. Hitam pekat dan mencekam. Kami memasuki dan melewati sebagian besar ruang utama, lorong-lorong panjang hingga ruang bawah tanahnya yang paling menyeramkan. 

Berani? Tentu saja. Tetapi, berani karena ditemani seorang pemandu wisata dan belasan peserta lainnya. Hahaha.

Kelapa Gading, 4 Oktober 2020

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di foto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun