Yang penting maskapai wajib mematuhi rasio antara pramugari/a (flight attendant)Â dan jumlah penumpang, yakni 1 (satu) pramugari/a utk setiap 50 tempat duduk dalam pesawat. Kru yang bertugas juga melakukan hampir segalanya selama penerbangan. Dari menyambut penumpang di pintu pesawat, berikan instruksi keselamatan, layani pesanan makanan, menjual barang duty-free, hingga membersihkan kursi pesawat, dll. Dan kemudian siap melayani penumpang baru kembali. Sebagian LCC sengaja menghilangkan kantong di kursi, agar penumpang tidak meninggalkan apapun di dalam pesawat sebelum turun.
Hot Seat adalah kursi yang berada di kabin depan dan dengan ruang kaki extra. Tidak itu saja, pemegang boarding pass di kursi 'Hot Seat' diijinkan naik pesawat terlebih dahulu (express boarding).Â
Masih ada kiat lainnya yang diterapkan. Misalnya, fokus pada rute penerbangan 'point to point'Â tanpa transit di bandara lain. Jika transit, pasti menimbulkan biaya ekstra.Â
Pilihan rute-rute pendek pun dengan sendirinya bisa memaksimalkan pesawat terbang secara tek-tok. Dan kru pun tidak harus menginap di kota tujuan, yang pasti menimbulkan biaya lainnya.
Pasar LCC, yang menyasar ke penumpang liburan, akan terus tumbuh. Pasar Full-Service Airlines pun tetap berpeluang berkembang. Meskipun lebih murah, tidak semua pelanggan pindah ke LCC. Rute Jakarta - Singapura yang dikepung banyak maskapai lainnya, termasuk pemain LCC seperti Jetstar dan Air Asia, toh tidak membuat Singapore Airlines kehilangan penumpangnya.
Pada ujungnya, pilihan tetap di tangan konsumen.
Kelapa Gading, 29 September 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Referensi: 1, 2, 3
Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di foto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H