Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kiat LCC Memangkas Biaya, Harga Tiket pun Bisa Murah

29 September 2020   17:54 Diperbarui: 1 Oktober 2020   12:48 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeliharaan pesawat diatur dalam regulasi yang sangat ketat. Hal ini untuk memastikan keselamatan dan pesawat berfungsi dengan baik selama penerbangan. Dalam penerbangan sipil, regulasi nasional wajib dikordinasikan di bawah standar internasional yang ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO). 

Data armada easyJet. Sumber: www.easyjet.com
Data armada easyJet. Sumber: www.easyjet.com

Indonesia sendiri pernah meregulasi batasan usia pesawat, termasuk kategori transpor untuk Angkutan Udara Penumpang yang dioperasikan di wilayah RI. Melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. 155 Tahun 2016, pemerintah membatasi usia pesawat paling tinggi 15 tahun. Namun, aturan tersebut kini telah dicabut melalui Peraturan Menteri Perhubungan No. 27 Tahun 2020. Kenapa? Ya, itu tadi. Di dunia penerbangan memang tidak dikenal batas usia pesawat.

Kembali ke topik utama. Bagaimana para jawara LCC bisa begitu gila menabur godaan harga tiket murah. Apa saja kiatnya? Ada puluhan strategi bisnis yang bisa diulik dari berbagai situs maupun referensi lainnya. Namun, penulis membatasi pada beberapa strategi saja, yang kebetulan sesuai dengan pengalaman perjalanan sendiri.

Pemilihan Bandara 'Kelas Dua'

Sekian tahun yang lalu dalam sebuah penugasan kantor, dengan rute terbang Washington, DC ke Orlando - Florida, ternyata pesawat yang kami gunakan tidak terbang dari bandara utama di ibukota itu, yakni Dulles International Airport dan Ronald Reagen Washington Airport yang berlokasi lebih dekat. Tetapi, pesawat kategori LCC itu menggunakan Baltimore / Washington International Airport yang dikenal dengan nama BWI. Kenapa memilih bandara itu? Karena BWI adalah bandara paling murah di sekitar wilayah Washington, DC. As simple as that.

Bandara BWI. Sumber: Bwi airport /www.viewfromthewing.com
Bandara BWI. Sumber: Bwi airport /www.viewfromthewing.com
Hal yang sama terjadi jika Anda gunakan AirAsia menuju Kuala Lumpur atau Bangkok. Di kedua kota itu, AirAsia memilih menggunakan bandara kelas dua (secondary airport), yaitu KLIA2 di Kuala Kumpur dan Don Mueang Airport yang sudah tua di Bangkok. Sebelumnya, AirAsia malah menggunakan bandara khusus Budget Airlines di LCCT atau KL Low Cost Carrier Terminal.

Ketiga bandara di atas, yakni BWI, KLIA2 dan Don Muang adalah bandara yang menawarkan biaya operasional yang jauh lebih murah dibandingkan bandara utama. 

Sama juga dengan London Luton Airport (markas easyJet) dan London Stansted Airport (hub-nya Ryanair), yang sudah pasti lebih murah dibandingkan beroperasi dari Bandara Internasional Heathrow yang mahal.

Jalan kaki menuju pesawat. Sumber: Frances Comor via Ryanair
Jalan kaki menuju pesawat. Sumber: Frances Comor via Ryanair
Mayoritas LCC memang memilih basis bandara berbiaya murah dan bandara tujuan pun yang lebih kurang populer. Kecuali di kota yang hanya memiliki satu bandara. 

Dengan demikian, para jawara LCC memiliki ruang negosiasi yang kuat, serta mampu menekan biaya operasional di bandara. Tentu saja, fasilitas bandara kedua ini tidak sementereng bandara utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun