Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Fenomena "Low-Cost Carrier", dari Amerika hingga Indonesia

25 September 2020   16:56 Diperbarui: 25 September 2020   20:19 2573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lion Air di Bandara Soetta. Sumber: Prayitno/ wikimedia

AirAsia di bandara Changi. Sumber: Aldo Bidini /wikimedia
AirAsia di bandara Changi. Sumber: Aldo Bidini /wikimedia
Kesuksesan maskapai penerbangan yang rutin menjadi yang terbaik di dunia LCC ini, tidak terlepas dari tangan dingin mantan CEO-nya, Tony Fernandes.

Sejak berdiri tahun 1993, AirAsia Berhad serta berbagai anak perusahaannya, kini memiliki 255 armada dan menerbangi 165 destinasi, termasuk beberapa rute di Indonesia.

Secara internasional, nama AirAsia bisa disandingkan dengan Southwest yang awalnya menjadi ‘business model' yang diikutinya.

Dalam perhelatan tahunan yang diselenggarakan Skytrax, AirAsia sukses menyabet status “World’s Best Low-Cost Airlines” selama 11 tahun berturut-turut. Suatu prestasi yang mencengangkan.

Lalu bagaimana kisah LCC di Indonesia?

Sejarah LCC di Indonesia tidak terlepas dari kiprah dua bersaudara, Rusdi dan Kusnan Kirana, pendiri maskapai Lion Air Indonesia.

Lion Air didirikan pada Oktober 1999 dan memulai beroperasi pada 30 Juni 2000. Rute pertama yang diterbangi saat itu, yaitu Jakarta - Denpasar dan Jakarta - Pontianak dengan pesawat Boeing 737-200. Pesawat yang digunakan saat itu pun masih berstatus disewa.

Lion Air di Bandara Soetta. Sumber: Prayitno/ wikimedia
Lion Air di Bandara Soetta. Sumber: Prayitno/ wikimedia
Kini semuanya sudah tercatat dalam sejarah penerbangan komersial Indonesia. Lion Air tidak saja menjadi LCC pertama di Indonesia dan sekaligus perusahaan penerbangan swasta terbesar di Indonesia. Bahkan diakui sebagai yang kedua terbesar di Asia Tenggara, setelah AirAsia.

Bersama Wings Air dan Batik Air, jaringan Lion Group menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, termasuk banyak rute perintis yang zaman dulu dilayani Merpati Nusantara Airlines yang kerap ingkar janji. Tabiat yang kini juga diwarisi maskapai berlogo kepala singa itu. :)

Selain Lion Air, ada kisah menarik lainnya di balik berdirinya Indonesia AirAsia yang kini berafiliasi dengan AirAsia dari negeri jiran Malaysia.

Pada awalnya, maskapai ini didirikan dengan nama "Awair" (Air Wagon International) pada tahun 1999 oleh mantan Ketum Nahdatul Ulama saat itu, Abdurrahman Wahid. Setelah terpilih sebagai Presiden pada akhir Okt 1999, Gus Dur, panggilan Abdurrahman Wahid, melepas 40% sahamnya di Awair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun