Banyak bintang yang datang dan pergi. Tapi, rasanya berbeda jika bintang secemerlang Messi yang pergi. Banyak superstar yang pernah singgah di FC Barcelona, tapi jelas tidak ada superstar yang mampu meraih rekor 6 Ballons d'Or seperti Lionel Messi!
Boleh saja banyak pelatih mengatakan, tidak ada bintang yang lebih besar dari klubnya. Namun, jangan lupa, banyak bintang yang tidak kalah besar dari klubnya. Ada Pele, Maradona, Cruiff, Beckenbauer, dan tentunya Messi!
Silakan saja, jika ada pengamat bola menyindir kesuksesan Messi, karena bermain di FC Barcelona. Tapi, lihatlah kontribusi gol Messi selama ini. Klub manapun di dunia tidak berani mengecilkan peranannya!
Stadion Camp Nou masih yang terbesar di Eropa. Tetapi, penulis tidak lagi yakin apakah tribun-tribunnya akan kembali penuh. Sekali pun covid-19 telah pergi, stadion berkapasitas 99,354 ini niscaya kehilangan keceriaannya. Duka itu akan bertahan lama. Luka itu terasa menyakitkan.
Nama-nama tenar pernah menghiasi line up Barca dalam sekitar 38 pertandingan setiap musim. Dari Johan Cruyff, Romario, Rivaldo, Stoichkov, Laudrup, Ronaldinho, Xavi, Iniesta, hingga Luis Suarez. Bahkan Maradona pun sempat bermain di sini, meskipun tidak lama (1982-1984). Namun, tidak ada pemain yg memberikan begitu banyak kegembiraan ke Cules (pendukung Barcelona) seperti La Pulga - Messi!
Rekor demi rekor dicatat Lionel Messi bersama Klub Katalunya ini. Dan dari semua rekor klub maupun perorangan yang paling membahagiakan Barcelonistas (julukan lain fan Barca) adalah jumlah gol Messi ke gawang Real Madrid. Total 26 gol dilesakkan Messi ke gawang Real Madrid sepanjang sejarah El Clasico. He is the King at El Clasico!Â
Bagi FC Barcelona dan pendukungnya, El Clasico bukan sekedar pertandingan sepakbola antara dua klub paling sukses di La Liga. El Clasico juga ibarat pertarungan sarat gengsi antara kota Barcelona yang merepresentasi nasionalisme Katalunya, yang selalu ingin merdeka, melawan Madrid (pusat kekuasaan) yang dianggap mewakili nasionalisme bangsa Spanyol.
Sikap resistensi yang kuat dari Katalunya dari hegemoni (ibukota) Madrid sejak era Francisco Franco menjadi salah satu sumbu pembakar yang selalu menyala dalam setiap pagelaran El Clasico. Apalagi kota Barcelona dan kota Madrid saat ini adalah juga dua kota terbesar di Spanyol, yang dalam banyak hal juga bersaing.
Apakah stadion Camp Nou masih berbinar di setiap El Clasico dan semua laga di La Liga? Mungkin saja. Tapi satu hal yg pasti, si penyihir yang suka meliuk-liuk di rumput kebanggaan FC Barcelona dan warga kota pelabuhan Barcelona itu, akan hilang selamanya. Camp Nou will never be the same if Messi leaves!Â
Messi mungkin juga kian sedih, ketika ada yang menyindirnya banyak berhutang budi ke El Barca. Tentu saja La Pulga, julukan Messi, tidak akan melupakannya. Tapi, semua hutangnya sudah lama lunas! Deretan piala yang menyesaki lemari piala di FC Barcelona Museum di Camp Nou, sudah cukup membuktikan segalanya!. Belum lagi jumlah golnya yang fantastis sekitar 700 gol untuk klub satu-satunya yang dibela hingga kini. Rasanya sudah melebihi segalanya!
Di saat seperti itulah, Messi mampu menginspirasi pasukan Barca dengan mencetak dua gol maha penting. Setelah sempat mencetak satu gol sebelumnya, Messi pun mencatat salah satu hat-trick yang tidak terlupakan. Barca pulang ke Barcelona dengan kemenangan dramatis 4-3. Meskipun di akhir musim itu, Atletico Madrid yang juara, tapi bagi Barca mengalahkan Real Madrid di kandangnya sendiri selalu sangat berarti!
Apakah Messi jadi pergi? Spekulasi masih bergulir kencang di semua media. Jurnalis dan pengamat bola ikut mengocek bola liar kepergian Messi. Jika Messi pergi, bukan hanya FC Barcelona yang rugi. Tidak hanya Barcelonistas yang menangis. Kompetisi La Liga pun bakal kehilangan salah satu mega bintang sepanjang sejarahnya.
Apakah Messi pasti pergi? Hingga saat ini masih belum ada kepastian. Manajemen Barca belum menjawab permintaan Messi. Namun, andaikata Messi pergi, pendukung Barca di Indonesia mungkin dengan sedih menyanyikan lagunya Anang, "Separuh Jiwaku Pergi".
Sayang sekali, Messi tidak kenal Anang. Dan dia pun hanya menghibur semua pendukungnya dengan menyanyikan, "Don't Cry for Me, Barcelonistas!"
"It won't be easy, you'll think it strange
When I try to explain how I feel
That I still need your love after all that I've done."
(Don't Cry For Me Argentina - Madonna).
Jakarta, 27 Agustus 2020
Oleh: Tonny SyiarielÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H