Temperatur bisa meroket ke 40 - 45°C. Paling ideal tentunya datang di musim semi, antara Maret – April, ketika temperatur jauh lebih nyaman sekitar 20 - 25°C.
Atau sebuah istana bagi yang lain. Namun, sesungguhnya bangunan yang sangat indah ini adalah sebuah mausoleum atau makam besar tempat jenazah disimpan!
Raja Shah Jehan, dari dinasti Mughal, membangun mausoleum ini sebagai kenangan atas permaisurinya, Arjumand Banu Bagam (kemudian lebih dikenal dengan nama Mumtaz Mahal) yang wafat tahun 1631.
Karya monumental ini memang melibatkan para arsitek Muslim (dari Asia Tengah) dan perajin Hindu yang mampu memotong setiap marmer secara presisi. Hasilnya, sebuah masterpiece arsitektur dinasti Mughal yang begitu simetris, dengan gaya campuran Persia, Islam dan India.
Konstruksi Taj Mahal dimulai sekitar tahun 1632 dan selesai tahun 1643. Sementara komplek bangunan dan taman di sekitarnya baru rampung pada tahun 1653.Â
Dari pintu gerbang utama, kita bisa melihat bahwa bangunan ini dibangun di suatu platform dari batu marmer yang cukup tinggi. Taj Mahal pun tampak menjulang di antara taman-taman simetris yang berada di sekeliling jalan air (kanal).
Di samping itu, Taj Mahal juga diapit dua bangunan berwarna merah bata. Salah satu berfungsi sebagai masjid. Dan satunya lagi merupakan replikanya, sekedar sebagai penyeimbang agar tampak serasi.
Menapak ke pelataran Taj Mahal, kita segera takjub oleh keindahan marmer putihnya dan ornamen mawar di seluruh dindingnya. Batu-batu mulia yang terselip diantaranya menambah keindahan bangunan ini.
Di atas gerbang ruang utama terdapat kutipan ayat-ayat suci Al Quran. Makam Mumtaz Mahal berada di tengah ruangan berbentuk oktagonal ini. Sedangkan, makam Shah Jehan (meninggal tahun 1666) berada di sisinya. Tampak jelaslah sudah, mausoleum ini memang khusus diperuntukkan untuk sang permaisuri tercinta.