Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Adu Balapan ala "Makepung" di Jembrana

8 Agustus 2020   10:23 Diperbarui: 10 Agustus 2020   01:54 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbelok di tikungan. Sumber: Koleksi pribadi

Kerbau-kerbau pacuan, yang diatur berpasangan, diikat pada sebuah gerobak yang disebut cikar dan dikemudikan seorang joki. Sang joki berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali zaman dulu, yaitu memakai destar (ikat kepala). Dan berbeda dengan Pacu Jawi di Sumbar, sang joki di sini membawa pecut!

Si Joki dengan pecutnya. Sumber: Koleksi pribadi
Si Joki dengan pecutnya. Sumber: Koleksi pribadi
Selanjutnya, bagaimana konsep kompetisinya? Sudah pasti juga unik. Cara menilainya bukan dari pasangan kerbau mana yang tiba di garis finish paling cepat. Lalu? Nah, di sinilah keunikan lainnya. Jika si joki yang berada di depan sukses menjaga jarak 10meter dari saingan di belakangnya, maka dia lah pemenangnya.

Sebaliknya, jika lawannya berhasil memperpendek jarak 10 m itu, maka sang lawannya yang menang. Bingung? No problem. Ini hiburan rakyat bro. Jadi cukup dinikmati, tidak perlu ikut pusingin aturan main yang tidak biasa tadi.

Mari jadi seperti penonton saja, yang sebetulnya juga tidak tahu siapa yang nanti jadi pemenangnya. Pasalnya, banyak sekali pasangan kompetitor dari kedua kelompok yang terus bersaing di sirkuit ini. Saling mengalahkan, dari babak ke babak. Jadi, nikmati saja semua keceriaan, kehebohan dan sesekali ikut merasakan ketegangan lomba nan seru ini. Pada ujungnya, tentu akan diketahui siapa kelompok yang menang, setelah panitia menghitung total kemenangan dari semua babak.

Arena pacuan Makepung sangat luas dan menampilkan banyak momen menarik bagi para fotografer. Berbeda dengan arena Pacu Jawi yang lebih pendek dan hanya ada satu pasang sapi per sesi lari. Di sini, sekali lomba bisa beberapa pasang kerbau yang saling kejar-kejaran.

Kejar-kejaran di sirkuit yang kering ini menimbulkan sedikit badai debu bagi pasangan kerbau di belakangnya. Dan foto kerbau-kerbau dengan debu beterbangan adalah momen yang tidak kalah menarik untuk diabadikan.

Berbelok di tikungan. Sumber: Koleksi pribadi
Berbelok di tikungan. Sumber: Koleksi pribadi
Ada beberapa spot ideal untuk memotret balapan ini. Selain di ujung trek lurus, agar mendapatkan suatu foto dengan beberapa peserta lomba sekaligus. Dan satunya lagi dengan posisi yang lebih strategis adalah di dekat tikungan, ketika pasangan kerbau dan gerobaknya berbelok tajam. Sungguh seru dan mendebarkan! Seakan menyaksikan Lewis Hamilton menikung tajam di Monaco Grand Prix! Hahaha.

Satu-satunya hal yang membuat penulis sedikit galau, yaitu melihat pecut-pecut yang mendera punggung kerbau. Pecutan itu dilakukan agar kerbau-kerbau itu berlari kian menggila. Kerisauan yang sama dirasakan juga sebagian penonton lainnya. Meskipun untuk hal ini, para pemilik kerbau berusaha meyakinkan bahwa luka-luka itu akan cepat sembuh dengan obat tradisional mereka.

Bagaimanapun juga, semoga ke depannya ada cara lain untuk memacu si kerbau berlari kencang tanpa harus memukulinya. Biarlah kegembiraan berlomba menjadi milik bersama -- para penonton, pemilik kerbau, joki-joki, dan kerbau-kerbau itu juga.

Makepung sungguh menarik. Jika anda ke Bali lagi, jangan hanya ke Kuta, Seminyak, Ubud, dan lain-lain. Jangan lupa, di Bali juga ada Jembrana! Dan di sana Makepung menantimu.

Kelapa Gading, 8 Agustus 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
Semua foto-foto adalah koleksi pribadi. Sebagian sdh pernah ditayangkan di akun IG @tonnysyiariel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun