Kerbau-kerbau pacuan, yang diatur berpasangan, diikat pada sebuah gerobak yang disebut cikar dan dikemudikan seorang joki. Sang joki berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali zaman dulu, yaitu memakai destar (ikat kepala). Dan berbeda dengan Pacu Jawi di Sumbar, sang joki di sini membawa pecut!
Sebaliknya, jika lawannya berhasil memperpendek jarak 10 m itu, maka sang lawannya yang menang. Bingung? No problem. Ini hiburan rakyat bro. Jadi cukup dinikmati, tidak perlu ikut pusingin aturan main yang tidak biasa tadi.
Mari jadi seperti penonton saja, yang sebetulnya juga tidak tahu siapa yang nanti jadi pemenangnya. Pasalnya, banyak sekali pasangan kompetitor dari kedua kelompok yang terus bersaing di sirkuit ini. Saling mengalahkan, dari babak ke babak. Jadi, nikmati saja semua keceriaan, kehebohan dan sesekali ikut merasakan ketegangan lomba nan seru ini. Pada ujungnya, tentu akan diketahui siapa kelompok yang menang, setelah panitia menghitung total kemenangan dari semua babak.
Arena pacuan Makepung sangat luas dan menampilkan banyak momen menarik bagi para fotografer. Berbeda dengan arena Pacu Jawi yang lebih pendek dan hanya ada satu pasang sapi per sesi lari. Di sini, sekali lomba bisa beberapa pasang kerbau yang saling kejar-kejaran.
Kejar-kejaran di sirkuit yang kering ini menimbulkan sedikit badai debu bagi pasangan kerbau di belakangnya. Dan foto kerbau-kerbau dengan debu beterbangan adalah momen yang tidak kalah menarik untuk diabadikan.
Satu-satunya hal yang membuat penulis sedikit galau, yaitu melihat pecut-pecut yang mendera punggung kerbau. Pecutan itu dilakukan agar kerbau-kerbau itu berlari kian menggila. Kerisauan yang sama dirasakan juga sebagian penonton lainnya. Meskipun untuk hal ini, para pemilik kerbau berusaha meyakinkan bahwa luka-luka itu akan cepat sembuh dengan obat tradisional mereka.
Bagaimanapun juga, semoga ke depannya ada cara lain untuk memacu si kerbau berlari kencang tanpa harus memukulinya. Biarlah kegembiraan berlomba menjadi milik bersama -- para penonton, pemilik kerbau, joki-joki, dan kerbau-kerbau itu juga.
Makepung sungguh menarik. Jika anda ke Bali lagi, jangan hanya ke Kuta, Seminyak, Ubud, dan lain-lain. Jangan lupa, di Bali juga ada Jembrana! Dan di sana Makepung menantimu.
Kelapa Gading, 8 Agustus 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
Semua foto-foto adalah koleksi pribadi. Sebagian sdh pernah ditayangkan di akun IG @tonnysyiariel.