Siapa yang tidak kenal dengan Jamie Oliver, chef kondang asal Inggris yang juga dikenal dengan acara televisinya serta buku-buku masaknya. Bahkan jaringan restonya telah merambah hingga ke Bali, yakni Jamie Oliver Kitchen, yang berlokasi di kawasan Kuta.
Jamie tipikal chef yang selalu gigih menentang penggunaan makanan atau apapun yang sudah 'siap santap'. Dia lebih menekankan penggunaan semua bumbu segar dan bahan-bahan alami 100%! Bukunya, "Jamie's 30 Minute Meal" telah terjual jutaan copy di Inggris dan seluruh dunia.
Sayang sekali, dengan reputasi besar, jaringan restorannya sendiri tidak berkembang bagus. Tahun 2019 lalu, sekitar 25 resto di Inggris, di bawah jaringan "Jamie Oliver Restaurant Group", harus ditutup. Jago memasak satu hal, piawai berbisnis soal lain lagi.
Deretan chef  beken lainnya, yang masih dominan kaum lelaki, di antaranya Wolfgang Puck, Thomas Keller dan Nobuyuki "Nobu" Matsuhisa. Nama terakhir ini adalah chef keturunan Jepang yang juga dikenal sebagai chef selebritas, pengusaha restoran dan hotel dengan menggunakan namanya sendiri, "Nobu".
Kini jaringan restoran Nobu telah mencapai 42 restoran dan belasan hotel di seluruh dunia. Nobu sangat terkenal dengan makanan fusion-nya, yakni memadukan makanan tradisional Jepang dengan ramuan ala Peru.
Sudah sejauh ini, imajinasi penulis masih ke mana-mana, seakan sedang mengikuti wisata kuliner dari satu resto ke resto lainnya. Dari satu dapur ke dapur berikutnya. Tetapi, ternyata masih saja lapar. Lha, dari tadi cuma menuliskannya toh, bukan menikmatinya langsung. :)
Tapi, dari semua chef ternama Indonesia, ada satu nama yang menjadi patron banyak chef muda lainnya, yaitu chef William Wongso.Â
Pakar kuliner Indonesia ini dikenal luas dengan keahliannya dalam seni masakan Eropa dan Indonesia. Bukunya, "Flavors of Indonesia" terpilih sebagai "Best Cookbook of the Year" pada ajang kompetisi ke-22 "Gourmand World Cookbook Awards" tahun 2017. Di dunia kuliner, Gourmand World Cookbook Award, sudah seperti penghargaan Oscar di dunia perfilman.
Profesi chef saat ini bisa dibilang sangat menjanjikan. Meskipun di dunia internasional, mayoritas masih dominan laki-laki, tapi tidak tertutup kemungkinan juga bagi kaum perempuan untuk mengejar karir yang sama di dunia masak-memasak ini.Â