Selain ITB Berlin, dari Barcelona sudah ada kabar dibatalkannya "Mobile World Congress 2020" (MWC 2020) yang seharusnya berjalan selama empat hari, 24 – 27 Feb 2020. MWC adalah pameran tahunan smart phone terbesar di dunia, yang biasanya dihadiri sekitar 100,000 pengunjung.
Begitu juga pameran "Arabian Travel Market 2020", yang seharusnya diadakan 19 - 22 April di Dubai WTC, dijadwal ulang ke tanggal 28 Juni - 1 Juli 2020. Tetapi, pada akhirnya ditunda hingga 16 - 19 Mei 2021.
Pembatalan berbagai pameran dan konferensi skala besar yang terpaksa dilakukan begitu memukul industri MICE di seluruh dunia. Ruang-ruang konvensi raksasa, mulai dari Las Vegas, Chicago, Berlin, Barcelona, Dubai hingga Singapore, kini lebih sering sepi dari kesibukan pameran apapun. Hal yang sama berlaku juga di tingkat nasional, dari Jakarta hingga Bali.
Namun, tidak semua pameran besar dibatalkan. Ada juga yang masih merajut sejumlah optimisme bahwa covid-19 akan berakhir dan pameran-pameran pun bisa kembali berlangsung, khususnya yang dijadwalkan di akhir tahun.
Misalnya, WTM (World Travel Market) di London, tanggal 2 - 4 November 2020 dan IBTM di Barcelona, 1 - 3 Des 2020, yang berdasarkan situs masing-masing masih mengkonfirmasi pelaksanaan event akbar tersebut.
Padahal, sempat santer terdengar kedua ajang pameran besar di industri pariwisata ini kemungkinan dibatalkan. Pasalnya, venue pameran pernah digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Ruang pameran ExCel London di London dirubah menjadi Nightingale Hospital. Sedangkan Fira de Barcelona juga kabarnya sempat dikonversi menjadi Rumah Sakit khusus untuk penderita covid-19.
Seperti kita ketahui, MICE adalah salah satu pilar utama di industri pariwisata, khususnya di segmen Konferensi dan Pameran yang umumnya berskala besar. Bisa dibayangkan betapa besar kerugian akibat rentetan pembatalan ini.
Berbeda dengan bisnis wisata lainnya, MICE melibatkan begitu banyak komponen layanan dalam jumlah fantastis, mulai dari akomodasi, transportasi, dan lain-lain. Dengan jumlah peserta yang kerap mencapai ribuan peserta, potensi pendapatan yang hilang begitu signifikan.
Wisatawan MICE memiliki tingkat masa tinggal (Length of Stay) lebih lama dan ASPA (Average Spending per Arrival) lebih tinggi dibanding wisatawan leisure.