Di sini juga kita akan sering temui banyak pemusik jalanan alias pengamen yang ikut menghidupkan atmosfer sekitarnya. Karena keramaian inilah maka hampir semua wisatawan yang mampir ke kota Munich tidak pernah melewatkan Marienplatz dalam itinerary-nya.
Di alun-alun indah ini, pandangan kita pasti langsung mengarah ke Neues Rathaus (New Town Hall) yang fenomenal. Bangunan bergaya neo-gothic ini dibangun tahun 1874 dan sangat terkenal dengan Glockenspiel-nya di atas menara setinggi 85 meter.Â
Pada jam tertentu, yakni 11.00, 12.00 dan 17.00, Glockenspiel itu akan berbunyi dengan sangat indah mengiringi orang-orang mekanikal dengan kereta kudanya yang berputar dan menari. Dan persis di tengah alun-alun berdiri Mariensaule (Tugu Bunda Maria) yang dibangun tahun 1638 untuk merayakan berakhirnya pendudukan bangsa Swedia.
Dari Marienplatz juga, sekitar 5 menit jalan kaki, Anda bisa mencapai Frauenkirche (Church of Our Lady) atau lebih dikenal sebagai Munich Cathedral.Â
Katedral berarsitektur gotik dengan dua kubah-menara ini sudah dianggap sebagai "landmark" kota Munich. Sejak ditahbiskan tahun 1494, Katedral ini seakan mewakili kebanggaan dan kemakmuran dari penduduk kota Munich di abad pertengahan.
Kembali ke situasi terkini. Bayern Munich sudah siap berpesta, tapi negara Jerman yang baru saja membuka perbatasan dengan sesama negara Uni Eropa, masih menerapkan protokol kesehatan.Â
Apakah perayaannya dilakukan di Allianz Arena usai pertandingan kandang terakhir melawan Freiburg malam ini? Ataukah di Marienplatz bersama semua fans-nya?Â
Ah, lupakan saja bro! Anda kan fans The Reds Liverpool di Liga Premier, bukan (The Reds) Bayern Munich di Bundesliga.
Kelapa Gading, 20 Juni 2020
Oleh: Tonny Syiariel