Hal ini paling mengusik kesabaran petugas, Saya khususnya, Â hehehe. Bagaimana tidak, sebenarnya petugas punya niat baik menghubungi anggota untuk membicarakan solusi dari masalah, Â bukan untuk mengintimidasi. Hal ini yang sering disalahpahami oleh anggota peminjam.
Ketiga, Â Peminjam menutup-nutupi atau menyembunyikan keadaan bisnis yang sesungguhnya.
Hal ini terjadi dimana anggota "menipu" petugas survei. Saat survei, dikatakan bahwa tujuan pinjaman untuk menambah modal usaha barang kios.
Walaupun memang saat survei kiosnya benar-benar ada. Namun, ternyata oh ternyata, Â usut punya usut, uang pinjaman dipakai untuk shopping alias tujuan lain yang kurang produktif, Â bukan untuk menambah modal usaha barang kios.
Pinjaman bisa digunakan untuk bisnis lain yang sedang ditutup-tutupi. Sering kali digunakan untuk bisnis ilegal dan judi.
Keempat, peminjam yang sering ingkar janji.
Hal ini sering sekali, bahkan nyaris membuat Saya bosan dengan anggota demikian. Hanya janji manis saja yang ada.
Ketika dikunjungi/dihubungi, Â sang anggota menjawab misalkan, akan bayar tanggal 5. Saat dihubungi tanggal 5, malah diundur lagi ke tanggal 10, ditagih tanggal 10, eh diundur lagi ke tanggal 20-an akhir bulan.
Kadang Saya menjuluki anggota-anggota tipe tersebut dengan istilah "anggota PHP" atau anggota Pemberi Harapan Palsu, Â hehehe.
Kelima, Â peminjam sulit sekali ditemui atau sering menghindar.
Hal ini juga kerap terjadi. misalnya ketika dihubungi untuk bertemu di rumah atau tempat usaha jam sekian. Saat ditunggu di tempat tujuan, Â anggota malah pergi ke tempat lain dengan alasan ada urusan lain yang penting mendesak.