Mohon tunggu...
TONNY E. NUBATONIS
TONNY E. NUBATONIS Mohon Tunggu... Lainnya - - Visi Raja, Hati Hamba, Mental prajurit -

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Tertarik dengan Keuangan Perkoperasian, Literasi Keuangan, Bisnis, Investasi dan Financial Freedom*.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bercanda atau "Bully"? Identifikasi Kebiasaan Pergaulan dalam Generasi Milenial

20 November 2018   03:42 Diperbarui: 21 November 2018   07:08 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebiasaan Membully orang lain - Ilustrasi : rsazra.co.id

Tidak disadari dan tidak disangka-sangka sesama kita telah menjadi korban "Bully".

Saat ini, "Bercanda" dan "Bully" seakan-akan malah tidak memiliki perbedaan sama sekali atau sama saja. Bercanda = Bully, sehingga ketika satu pihak melakukan bully maka si pelaku akan menganggapnya sebagai hal biasa, hanya bercanda. Padahal faktanya Bully memang pada dasarnya bersifat negatif.

Hal ini disebabkan oleh kebiasaan turun-temurun yang hingga kini mungkin sudah dianggap lumrah.

Oleh karena itu, sebenarnya apa perbedaan keduanya, antara sikap "Bercanda" dan "Bully" sehingga perlu dipahami, mana yang tidak boleh dilakukan dan yang seharusnya dilakukan dalam lingkungan sosial?

Ada tiga perbedaan mendasar yang perlu diketahui dan dipahami, yakni:

Pertama, "Bercanda" bersifat "Menghibur".

Orang yang benar-benar ingin bercanda tidak mempunyai motivasi lain, selain membuat orang yang ia ajak bercanda tersebut tersenyum dan tertawa bahagia tanpa merasa tersinggung.

Bercanda untuk menghibur - Ilustrasi : cewekbanget.grid.id
Bercanda untuk menghibur - Ilustrasi : cewekbanget.grid.id
Hal ini biasanya dilakukan seorang teman yang berusaha meghibur temannya yang sedang sedih atau sepasang kekasih yang mau membuat pasangannya bahagia.

Sebaliknya, "Bully" bersifat "Menyakiti".

Hal ini merupakan kontradiksi dari sikap bercanda. Orang yang membully biasanya sengaja menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain. Mulai dari menyakiti secara fisik dan mental orang lain.

bully untuk menyakiti - ilustrasi : shopback.co.id
bully untuk menyakiti - ilustrasi : shopback.co.id
Tidak peduli seberapa banyak rasa sakit dan luka di hati serta air mata yang berlinang akibat ulah sang pelakunya. Sang pelaku hanya akan terus menyakiti sang korban walaupun dengan cara yang sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun