Mohon tunggu...
Tonny Priangan
Tonny Priangan Mohon Tunggu... Sejarawan - Cultural Studies Student

Suka menghirup nafas sejarah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Seandainya Hari Nyepi Dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta

4 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 4 Maret 2022   16:22 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skenario Nyepi di Jakarta

Begini skenarionya bila Jakarta melaksanakan Nyepi dalam sehari; pemerintah wajib mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) begitupula organisasi masyarakat seperti Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI), dan Forum Betawi Rempug (FBR) ataupun karang taruna setiap Rukun Warga (RW) sebagai pemantau aktivitas masyarakat di setiap wilayah gang-gang kecil sekalipun. 

Tentunya selain meraka yang bertugas pemantau, masyarakat lainnya tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah selama Nyepi. Jika melanggar akan dikenai sanksi berupa sanksi sosial ataupun denda seturut kesepakatan sebelumnya. Polda Metro Jaya juga turut wajib menjaga perbatasan Jakarta agar masyarakat luar Jakarta tidak mengunjungi Jakarta saat Nyepi.

Pusat mobilitas sosial berupa supermarket, mall, minimarket, pasar, kantor, pabrik, toko-toko, dan transportasi umum dihentikan sementara dan hanya tetap buka bagi objek vital seperti rumah sakit, pemadam kebakaran, dan polsek. Untuk beribadah bagi masyarakat Jakarta sementara bisa dilakukan di rumah terlebih dahulu. Atau sekiranya, diperbolehkan beribadah asalkan tempat peribadatan tidak lebih satu kilometer jaraknya dari rumah. 

Jaringan data seluler juga turut dihentikan sementara agar mengurangi potensi kebisingan akibat bermain game online, karaoke, dan streaming. Jaringan seluler hanya digunakaan saat kondisi genting untuk menelpon rumah sakit, pemadam kebakaran, dan polsek. Sedangkan pada malam hari, tidak diperbolehkan menyalakan lampu dalam bentuk apapun.

Dengan demikian, kita akan merasakan manfaat seandainya Nyepi diberlakukan di Jakarta. Percaya saja sebelum tahun 2030, target 30-50% pengurangan emisi karbon akan terjadi. 

Manfaat selanjutnya bagi masyarakat Jakarta tentu sebagai momen refleksi diri dari segala ambisi, gengsi dan ego. Sekaligus merawat keharmonisan bersama keluarga di rumah tanpa keluar dari rumah sekalipun. Barangkali dengan pelaksanaan Nyepi ini, Jakarta turut berkontribusi mengurangi emisi karbon, begitupula menebus dosa atas penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia.

Lalu apakah Jakarta berniat melaksanakan hal itu? Atau malah wilayah lainnya? saya akan melempar pada kalian yang membaca. Meski tulisan ini dianggap hanya angan-angan saja, barangkali kedepannya melaksanakan hari Nyepi bisa menjadi solusi alternatif bagi pengurangan emisi karbon di Jakarta. Kalau memang serius, coba saja pemprov Jakarta belajar dari Bali.

Referensi:

[1] https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/11/14321471/data-pemprov-dki-kendaraan-bermotor-jadi-masalah-utama-pencemaran-udara?page=all 

[2] https://jakarta.bps.go.id/indicator/17/786/1/jumlah-kendaraan-bermotor-menurut-jenis-kendaraan-unit-di-provinsi-dki-jakarta.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun