Juga jangan menyerang sifat atau karakter negatif pasangan yang tidak berhubungan dengan masalah tersebut. Pun jangan mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu. Semua itu tidak ada gunanya. Hanya akan memperuncing dan memperumit masalah.
Jika salah seorang secara verbal menyudutkan yang lain semata untuk mencoba menunjukkan bahwa yang lain bersalah, naluri "lawan atau lari"nya akan bangkit. Mana pun naluri yang dipilih untuk dilakukan, tidak akan membantu kepada penyelesaian masalah yang konstruktif.Â
Ketika akhirnya tercapai penyelesaian masalah, sepakatilah bahwa perselisihan harus berakhir sampai di situ saja. Bila di lain waktu, salah seorang mengetengahkannya kembali, yang lainnya berhak untuk memprotes dan memotong pembicaraan tersebut.
Ingatlah wahai couples, perselisihan mungkin tidak terhindarkan, tetapi dua orang yang berpasangan bisa belajar menghadapinya dengan cara dan waktu yang membuat perselisihan tersebut tetap menjadi hal kecil yang mudah diselesaikan. Mengambil "time out" seringkali dapat membantu penyelesaian masalah secara konstruktif.
 "Perselisihan antara dua orang yang berpasangan adalah tak terhindarkan. Keduanya bisa belajar menghadapinya dengan membuat perselisihan tersebut tetap menjadi hal kecil yang mudah diselesaikan. Mengambil 'time out' atau beristirahat sejenak seringkali dapat membantu menyelesaikan masalah secara konstruktif."
 ~ Toni Yoyo ~