Mohon tunggu...
Toni Thio
Toni Thio Mohon Tunggu... -

Indonesia Jaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kongkalikong Ahok Tenggelamkan Jakarta, Ini Buktinya!

8 April 2015   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


http://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/08/17352191/Ahok.Ingat.Satu.Jengkal.Lahan.Reklamasi.Pulau.Sertifikatnya.Tetap.Milik.DKI
Kutipan:"Sekarang kan gini, air sungai kan datang dari selatan ke utara, terus kamu bikin pulau 300 meter di atas (utara Jakarta), ini ada ngehambat jalur air anda enggak? Ya enggak ada urusan dengan Anda, justru dia menahan ombak. Sekarang saya mau tanya, ruginya di mana sih bikin pulau," kata Basuki dengan nada tinggi.

Izin bagi Golf Island itu memang dikeluarkan oleh Foke/Bowo, tapi telah berakhir pada September 2013, dan tidak diperpanjang oleh Jokowi.

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/12/12/1308154/Jokowi.Tak.Perpanjang.Izin.Reklamasi.Pantai.Utara.Jakarta


Tidak hanya itu, Jokowi juga ingin pembangunan reklamasi pulau tidak membebani APBD. Mengingat, biaya yang digelontorkan untuk proyek reklamasi pantai utara Jakarta itu sangat besar.

Jokowi bahkan mengejek para pembeli properti reklamasi di pantura Jakarta, agar jangan bodoh membeli tanah yang belum ada.

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/12/jokowi-tegur-keras-pengembang-nakal-jual-kavling-reklamasi-pulau

"Saya tidak tahu ya tapi yang jelas bodoh itu yang beli. Barang belum ada, pulaunya saja belum ada, tapi sudah bayar," kata Jokowi.

Gambar ke empat (kanan bawah) diambil pada 16 Mei 2014. Pulau reklamasi sudah terbentuk penuh, jembatan penghubungpun sudah rampung. Perhatikan pendangkalan dan keruhnya air laut di muara sungai antara pantura Jakarta dengan pulau reklamasi. Bayangkan rusaknya pantai dan biota laut yang ada di sana. Perhatikan aliran air sungai ke laut yang terhambat dengan adanya pulau reklamasi. Tidak heran pada awal 2015, dengan curah hujan yang rendah saja dan tanpa kiriman dari Bogor/Puncak, banjir besar kembali terjadi di Jakarta. Bahkan istana kembali terendam, yang mana, Ahok menyalahkan PLN atas ketiadaan pasokan listrik ke Waduk Pluit. Apakah benar, banjir gara-gara pompa tidak bekerja selama beberapa jam ? Kembali rakyat Jakarta diperdaya dengan alasan yang tidak masuk akal.

Satu pulau saja sudah sedemikian merepotkan. Bayangkan, di sebelah Golf Island tersebut akan segera diuruk pulau bagi Pluit City yang izinnya sudah dikeluarkan Ahok pada Desember 2014, bagaimana efeknya bagi Jakarta ? Bayangkan lagi, di kiri kanan Golf Island dan Pluit City, akan terbit lagi 15 pulau lain. Akan jadi apa Jakarta ?

Pada zaman Foke/Bowo, pengajuan izin Muara Samudera Wisesa dan pulau-pulau lain selalu ditolak dengan alasan ketiadaan AMDAL. Bahkan Jokowi pun menyatakan menolak perpanjangan izin yang lama dan menolak memberikan izin baru, sebelum ada kajian mendalam. Bagaimana kok Ahok begitu menjadi Gubernur resmi sepeninggal Jokowi, secara buru-buru, dalam waktu 3 bulan ternyata menerbitkan izin bagi Muara Wisesa Samudera, tanpa dilengkapi analisa terhadap dampaknya bagi Jakarta ? Dimana prioritas Ahok yang sedemikian menggebu-gebu membela pengembang dengan segala cara?

1428508611971093802
1428508611971093802

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun