Mohon tunggu...
Toni Thio
Toni Thio Mohon Tunggu... -

Indonesia Jaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kongkalikong Ahok Tenggelamkan Jakarta, Ini Buktinya!

8 April 2015   23:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/08/19/1854587/Anggaran.Penataan.Waduk.Ria.Rio.Bisa.Mencapai.Rp.1.Triliun

Kutipan :” JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek pembangunan Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, diperkirakan bisa menghabiskan anggaran dana Rp 1 triliun. Anggaran diambil dari APBD dan akan dibagi ke tiga instansi yang terlibat dalam proyek tersebut, yaitu Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Jakarta Propertindo, dan Dinas Pekerjaan Umum.”

http://www.jakarta.go.id/v2/news/2013/12/jokowi-targetkan-tahun-2015-semua-waduk-di-jakarta-jadi-indah#.VRjh-puqpBc

Kutipan :” Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, proses pengerjaan normalisasi waduk di seluruh Jakarta memakan waktu selama 3 tahun. Di Jakarta setidaknya ada 76 waduk. "Ini sudah jalan lebih kurang setahun, jadi nanti kira-kira 2015 jadi semuanya," kata Jokowi, saat mengecek pengerukan Waduk Rawa Babon, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (4/12).”

Negara Asing juga dilibatkan dalam menanggulangi banjir di Jakarta, diantaranya proyek hibah rumah pompa Pluit dari Jepang dan proyek Bank Dunia yang dikenal dengan nama Jedi seperti yang diberitakan dibawah ini:

http://foto.metrotvnews.com/view/2014/03/27/223982/peresmian-rumah-pompa-waduk-pluit

Kutipan :” Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak (tengah) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kiri), Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Norio Mitsuya (kiri) dan Kepala Balai Besar Ciliwung-Cisadane T Iskandar (kedua kanan) ketika meresmikan Rumah Pompa Air Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta, Kamis (27/3). Peresmian rumah pompa Waduk Pluit dengan tiga pompa air baru berkekuatan 15 meter kubik per detik senilai 1,6 milyar yen hibah dari pemerintah Jepang tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi Banjir di Jakarta. ANTARA/Wahyu Putro A/ip

http://news.detik.com/read/2013/12/11/100428/2438495/10/jokowi-resmikan-proyek-jedi-di-waduk-melati Kutipan :” Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pelaksanaan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) yang bekerjasama dengan Bank Dunia di Waduk Melati, Jakarta Pusat. Ia menargetkan pengerukan 14 waduk dan kali di Jakarta bisa selesai 2015.”

Kenyataannya semakin banyak dana dikeluarkan oleh APBD DKI maupun bantuan Jepang dan Bank Dunia, banjir di DKI semakin menjadi. Selama bulan Maret 2015, hujan yang turun meski tidak lebih dari setengah jam, beberapa ruas jalan di Ibu kota menjadi lumpuh karena banjir 30-40cm yang tak mampu diliwati kendaraan motor maupun mobil pribadi. Bahkan Istana Negara dan Monas, pada minggu pertama Februari 2015 mengalami banjir untuk ketiga kalinya dalam 3 tahun terakhir ini.

Bila dimasa Foke/Bowo yang dirasa Ahok tidak ada pengerukan sungai, mengapa banjir besar hanya terjadi lima tahun sekali, yaitu di 2002 dan 2007. Tapi justru dijaman Jokowi/Ahok yang banyak pengerjaan revitalisasi sungai dan waduk, kenapa banjir besar bisa terjadi setiap tahun? Bahkan dibeberapa kawasan perumahan seperti Kelapa Gading, Jakut dan Green Garden, Jakbar mengalami banjir besar berkali-kali selama tahun 2014.

Apakah proyek reklamasi pulau buatan yang sedang giat dikerjakan para pengembang dan sibuk dipasarkan sejak 2012 telah menyumbat atau mendangkalkan mulut sungai kita, sehingga berapa banyakpun upaya revitalisasi sungai dan waduk di tengah kota, pola banjir di Jakarta berobah menjadi lebih sering, dari 5 tahunan sekali, menjadi berkali-kali setiap tahunnya, terutama diwilayah aliran sungai yang dekat ujung muaranya sedang diuruk jutaan kubik pasir untuk reklamasi pulau buatan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun