Titin salah satunya. Gadis muda yang berbakat dan santun budi bahasanya. Leni respek dengan kepribadiannya dan menjadikan Titin sebagai asisten utama.
Berjalannya waktu, bisnis kuliner Leni yang tadinya hanya bisnis rumahan, tumbuh berkembang hingga dapat menyewa sebuah ruko kecil di depan kantor PLN, Toboali. Lalu selang setahun saja, Leni memindahkan usahanya ke jalan utama dan menyewa ruko yang lebih luas. Kebetulan Leni bertemu dengan pemilik ruko yang baik hati.
"Ko, bolehkah kasih saya keringanan membayar sewa ruko ini? Maklum, Ko, saya baru belajar bisnis."
"Tentu saja, Leni. Saya kenal keluargamu juga sudah cukup  lama. Kamu boleh membayar sewanya dengan 3 kali cicilan kok!"
"Wahhh...! Terima kasih banyak, ya, Ko Aliong! Semoga sehat selalu dan murah rejeki, ya, Ko!"
"Aminnn...! Semoga usahamu juga maju terus! Saya boleh cicip kuenya?"
"Ohhh...boleh banget, Ko! Ini sudah saya siapkan buat keluarga Koko juga."
"Wahhh.. terima kasih banyak, ya!"
"Sama-sama, Ko!"
Apakah usaha Leni selalu mulus-mulus saja? Apakah Leni tidak pernah menghadapi kepusingan? Tentu saja pernah! Usaha tidak selamanya berjalan lancar dan sesuai rencana.Â
Selalu ada batu sandungan yang menyebabkan kita jatuh tersungkur hingga tersakiti. Namun hikmah selalu ada. Saat kita bangkit kembali, kejayaan akan semakin mudah kita raih.