"Ha...haa...haa...!"
Sementara mama berlaku seperti orang tak bersalah. Ia meneruskan makan kacang telur yang gurih sambil memandangi pemandangan di luar jendela bus.
"Kriukkk...kriukkk...kriuk...!"
Sementara beberapa orang penumpang bus sudah sesak nafas dan menutup hidung.
Itulah mamaku! Mama yang suka kekonyolan yang mengundang gelak tawa. Mama yang selalu ceria dan penuh canda. Suara tawa mama tak akan pernah aku lupakan. Raut wajahnya yang selalu tersenyum bahagia terpatri kuat dalam ingatanku. Raut wajah itu, tetap sama saat mama terbaring untuk selamanya beberapa tahun lalu. Mama sudah pergi, namun sejuta kenangan manis menjadi memori terindah dalam hidupku. Terima kasih, Ma! Aku beruntung memiliki mama seperti mama.
Saat itu, kami tertawa sampai keluar air mata.
Saat ini, aku merindukannya hingga keluar air mata.