Mohon tunggu...
Tongato
Tongato Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik dan peneliti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Anak Nasional, Masa Depan Bangsa di Tangan Mereka

23 Juli 2024   21:10 Diperbarui: 24 Juli 2024   02:30 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merayakan Hari Anak Nasional (Sumber: tirto.id)

Hari Anak Nasional, Masa Depan Bangsa di Tangan Mereka

Hari ini, Selasa, 23 Juli 2024 kita peringati sebagai Hari Anak Nasional. Ketetapan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1984.

Tanggal 23 Juli bertepatan dengan tanggal pengesahan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak yang bertujuan untuk melindungi dan mengembangkan anak sebagai generasi penerus bangsa.

Adanya ketetapan ini bukan tanpa alasan. Hari Anak Nasional menjadi pengingat kita bahwa anak merupakan investasi penting bagi keberlangsungan hidup manusia, bahkan juga keberlangsungan bangsa dan negara kita tercinta.

Harapan Indonesia Emas tahun 2045, terhitung sekitar 21 tahun lagi. Ini berarti yang menjadi anak-anak saat ini, nantinya akan mulai berperan sebagai pemuda pada tahun 2045.

Kita tahu bahwa pemuda adalah tulang punggung bangsa dan negara. Proklamator kita, Bung Karno pernah bilang,"Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."

Anak adalah harapan. Harapan orang tua, harapan bangsa dan negara pula. Memperhatikan anak dengan peringatan hari anak berarti menyalakan harapan akan kondisi saat ini dan masa depannya. Tanpa ada perhatian dan penanganan khusus terhadap masalah anak, jangan berharap semuanya akan baik-baik saja.

Memperhatikan hari anak tidaklah cukup hanya dengan memperingatinya. Apalagi sekedar membuat flyer kemudian mempostingkannya di media sosial atau group WA. Meskipun postingan seperti itu ada dan penting, namun belumlah cukup.

Apa masalahnya?

Kita tahu bahwa masalah anak merupakan masalah penting. Pemerintah melalui kementerian atau lembaga lainnya bertanggung jawab penuh akan kondisi saat ini. Demikian pula dengan tumbuhkembangnya anak di masa depan.

Kita mengetahui bahwa masalah anak yang kita hadapi cukup kompleks. Mulai dari masalah kekerasan sampai dengan masalah stunting/gizi buruk.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat pada tahun 2023 ada 16.854 anak yang menjadi korban kekerasan dari 20.205 kejadian kekerasan yang ada.

Berbagai kekerasan tersebut tak hanya secara fisik, tapi juga psikis, seksual, penelantaran, perdagangan orang, hingga eksploitasi. Ada 8.838 kekerasan seksual, kekerasan fisik 4.025, kekerasan psikis 3.800, penelantaran 955 kejadian, dan eksploitasi terhadap anak tercatat 226 kejadian. Selain itu, ada pula anak yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan jumlah 195.

Makanan Bergizi Sehat (Sumber: www.idntimes.com)
Makanan Bergizi Sehat (Sumber: www.idntimes.com)

Sementara itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 21,6 persen.

Kita tahu bahwa masalah stunting bukanlah sekedar persoalan tinggi badan. Ada yang lebih buruk dari hal tersebut yaitu munculnya kualitas hidup yang rendah. Kualitas hidup rendah ini mengakibatkan munculnya berbagai penyakit kronis dan rendahnya kecerdasan. Ini tentu menjadikan kalah dalam persaingan hidupnya.

Sekali lagi, masalah anak merupakan masalah penting. Masalah kita bersama. Pemerintah saja tidak cukup, sekalipun nantinya adanya program makan bergizi gratis. Perlu ada kolaborasi berbagai pihak dan masyarakat luas untuk mengatasinya.

Setiap orang tua dalam keluarga sudah seharusnya memperhatikan dan mengutamakan kesejahteraan hidup anak-anaknya. Pemenuhan gizi yang memadai dan perhatian yang memadai merupakan suatu keniscayaan. Demikian juga dengan lingkungan masyarakat yang memungkinkan anak-anak tumbuh dan berkembang dalam suasana yang aman, tentram dan menyenangkan.

Akhirnya, anak anak yang sehat dan cerdas adalah impian kita bersama. Dan Indonesia Emas akan benar-benar menjadi kenyataan manakala anak-anak kita tumbuh berkembang dalam keadaan sehat walafiat dan nemiliki kecerdasan serta karakter utama sebagai prasyarat kemajuan bangsa dan negara tercinta.**

Selamat Hari Anak Nasional.

Tongato

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun