Ketiga, mengajarkan prinsip-prinsip tanggung jawab. Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan 5 prinsip tanggung jawab. Kelima prinsip itu dipasang di tempat strategis, tempat yang mudah dilihat, seperti dinding depan kelas.
Kelima prinsip tersebut, yaitu (1) Saya bertanggung jawab atas perilaku saya, (2) Saya bertanggung jawab atas pembelajaran saya, (3) Saya bertanggung jawab untuk memperlakukan semua orang dengan pertimbangan dan rasa hormat, (4) Saya bertangung jawab untuk memberikan kontribusi kepada kelas dan sekolah saya, dan (5) Saya bertanggung jawab atas lingkungan sekitar.
Keempat, mengajarkan aturan emas. Cara yang dapat dilakukan dalam mengajarkan aturan emas adalah dengan mengajukan dua pertanyaan. Pertama, tuliskan dua atau tiga cara tentang bagaimana kalian ini diperlakulann? Kedua, bagaimana cara Anda harus memperlakukan orang lain  di dalam ruangan ini?
Jawaban atas dua pertanyaan tersebut secara logis akan membawa siswa akan kesadaran bahwa apabila mereka ingin diperlakukan dengan adil dan rasa hormat, maka siswa harus memperlakukan teman-teman mereka dengan baik dan adil .
Kelima, berbagi rencana dengan orang tua. Ini penting karena orang tua  sekolah umumnya sangat terlibat dengan putra/putrinya, terutama sekolah dasar untuk kelas-kelas awal. Keterlibatan orang tua akan memberikan kontrubisi positif. Bahkan kolaborasi dalam memecahkan masalah yang ada.
Akhirnya, kontrak pembelajaran akan memberikan peran penting dalam pembelajaran. Siswa yang memahami dan terlibat dalam pembuatannya akan menjadi pondasi kolaborasi untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran untuk satu tahun ke depan.**
Semoga bermanfaat.
Kota Depok, 17 Juli 2024
Salam Kompasiana.
Tongato
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H