Akhirnya, harus diakui bahwa novel ini memang layak sebagai sastra warisan dunia. Penelisikan tentang jiwa manusia yang penuh intrik, nafsu dan egoisme tergambar jelas. Dan pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa kebahagian tidak dapat diraih di atas penderitaan orang lain.
Inilah tampaknya yang menjadikan novel ini perlu dibaca sebagai cermin kehidupan.**tt.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!