Mohon tunggu...
juliana tondang
juliana tondang Mohon Tunggu... -

Aku perempuan tak elok. penghalang binar matamu, tetapi aku tak sudi kau olok. Semoga kau tahu!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lunglai Ku Dikeheningan Malam

26 Februari 2018   22:48 Diperbarui: 27 Februari 2018   00:03 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

You crazy and I.... So crazy!!

Kadang memang perlu kegilaan untukku yang selalu meragu, sebab aku dapat merasakan kegilaan yang sama dalam dirimu. Untuk cinta yang selayaknya kita nikmati bersama. Anugerah cinta yang tidak semua orang bisa merasakan nikmatNya. Mungkin, ini salah satu anugerah terindah dariNya untuk kita berdua.

Mungkin...

Aku dan kau tak jua paham

Semua orang enggan paham

Dan ketika anganku tidak mau kompromi

alam pun tidak sudi memahaminya

Lunglai Ku Dikeheningan Malam
Lunglai Ku Dikeheningan Malam
Seperti katamu padaku, "Tidak selamanya langit biru.." Hatiku terasa haru biru. Sebaiknya kucoba saja berjalan beriringan denganmu. Selama ini jika kau tertawa bahagia aku merasakan kesedihan menggempur ruang hatiku, karena aku tidak bisa turut tertawa bahagia bersamamu. Sedih. Perih kurasakan. Hanya rembulan malam penghibur hati, sekalipun terkadang cahya rembulan terlihat redup. Biar kusimpan saja semua di dalam hatiku. Kita tahu, semesta tidak berpihak pada kita. Aku merasa lunglai di keheningan malam. Mengingat semuanya, tetes airmata melukis kemerut pipiku. Apa yang dapat kulakukan lagi? Aku hanya duri yang menusuk kebahagiaanmu. Biar hanya aku dan dirimu saja yang mengerti. Kita hanya dapat menari kala petang merambat lalu usai bersama malam. Biar saja begitu adanya.

Aku, kau dan orang-orang tak jua paham

Hanya Allah paham segala

No need to go crazy

You and I are not crazy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun