Mohon tunggu...
Ton Abdillah
Ton Abdillah Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti Lepas

Pemerhati isu sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Tembakau Biang Keladi Seluruh Masalah di Muka Bumi? [Bag 2]

29 Mei 2022   16:00 Diperbarui: 29 Mei 2022   16:04 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran pasar nikotin non rokok sumber: Grand View Research (2021)

Gambaran pasar nikotin non rokok sumber: Grand View Research (2021)
Gambaran pasar nikotin non rokok sumber: Grand View Research (2021)
Sayangnya, hal tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan, terlebih dalam konteks Indonesia yang memang menjadikan rokok sebagai warisan budaya. 

Apalagi produk farmasi kini juga mulai terganggu dengan kehadiran produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik. Mereka telah menggusur pangsa pasar nikotin non rokok. 

Padahal, produk tembakau alternatif tersebut relatif baru muncul jika dibandingkan produk farmasi yang sudah ada sejak 1980-an. 

Grand View Research, dalam laporannya, menyebut kini nilai pasar produk nikotin non rokok secara total sebesar US$ 44,2 miliar pada 2020, dimana 52,1% atau setara US$ 23,02 miliar dikuasai oleh rokok elektrik, bandingkan nilai pasar produk-produk farmasi ini yang cuma US$ 2,81 miliar.

Kalah akan penetrasi pasar, kini kelompok antitembakau juga turut melakukan kampanye hitam terhadap produk-produk tembakau alternatif, meskipun sejatinya, baik produk farmasi maupun tembakau alternatif punya fungsi serupa yaitu untuk mengurangi prevalensi merokok.

Produk tembakau alternatif tersebut nyatanya telah banyak digunakan sebagai alternatif yang lebih rendah risiko bagi para perokok dewasa di negara-negara maju, seperti Jepang, Inggris, dan Selandia Baru. 

Namun produk tembakau alternatif tetap jadi sasaran serang gerakan antitembakau karena memiliki penerimaan publik yang lebih baik dibandingkan produk farmasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun