Mohon tunggu...
Tomy Saleh
Tomy Saleh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Peminat macam2: agama Islam, knowledge management, human capital, learning & development, kopi, film, mafia, dll, dsb, dst...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepanjang Apa Nafas Perjuanganmu, Kawan?

9 Maret 2012   09:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepanjang apa nafas perjuanganmu kawan?

Jika ada yang melontar batu dan peluru ke arahmu, akankah itu menghentikan nafas perjuanganmu?

Jika ada yang mencibir dan meludahimu, akankah itu menyesakkan nafas perjuanganmu?

Jika ada yang memfitnahmu, akankah itu menyumbat nafas perjuanganmu?

Jika tidak ada satupun manusia yang peduli, akankah kau berpaling lalu surut ke belakang?

Sepanjang apa nafas perjuanganmu kawan?

Apakah hanya sepanjang pepujian mahkluk?

Apakah hanya sepanjang pemenuhan kepentingan hawa nafsu?

Apakah hanya sepanjang keuntungan yang bisa kau petik?

Ataukah hanya sepanjang ada rekan di sisimu?

Sepanjang apa nafas perjuanganmu kawan?

Ini bukan perjuangan seumur jagung

Bukan pula jalan lempang nan mulus

Tak kau temui angin sepoi-sepoi di sini

Bersiaplah dijamah taufan dan dicium onak

Yakinkan dirimu sekali lagi

Sepanjang apa nafas perjuanganmu kawan?

Siapkah kau gigih sebagaimana Nuh alaihi salam?

Siapkah kau seorang diri sebagaimana Ibrahim alaihi salam?

Siapkah kau tegar sebagaimana Musa alaihi salam?

Siapkah kau dihina sebagaimana Isa alaihi salam?

Siapkah kau sabar sebagaimana Muhammad shalallahu alaihi wa salam?

Sepanjang apa nafas perjuanganmu kawan?

Tomy Saleh. Kalibata. 9 Maret 2012. 16:05WIB

*Untuk rekan2 pendukung gerakan #IndonesiaTanpaJIL maju terus. Jangan surut!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun