Reza memberi sampo pada bagian kaki, sedangkan ibu bagian kepala. Sampo dengan usa yang banyak inni membuat tangan Reza menjadi putih. Minti pun mengibaskan ekornya dan menggoyangkan kepalanya. Air dari tubuh Minti menjatuhkan kutu-kutu yang sudah ada.
"Wah, keluar semua bu kutunya...", wajah Reza terlihat senang.
"Ya kan, betul nak...", ujar ibu sambil menutup keran.
Reza segera mengambil sisir yang sudah pecah ujungnya. Sisir berwarna hitam itu membuat bulu Minti menjadi lurus. Bulunya yang hitam panjang menjadi lebih teratur. Walaupun Minti hewan tetapi kita sebagai manusia harus merawatnya. Minti adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
"Nak, Minti ini adalah hewan dengan kecerdasan yang baik. Ada anjing yang digunakan sebagai pendamping orang buta, anjing untuk mencari korban bencana alam hingga menjaga rumah. Kita harus kasih makan selayaknya, kasih tempat tinggal di halaman agar tidak terkena panas dan hujan...", kata ibu sambil memberikan taburan bedak khusus gatal-gatal ke tubuh Minti.
"Bu, Minti ini kalau nakal boleh kita pukul ya...", tanya Reza.
Reza bertanya demikian karena suara gonggongannya cukup keras.
"Jangan nak, Reza boleh mengarahkan tongkat sapu ke atas sebagai penanda agar ia diam. Jangan dipukul langsung karena hewan tidak boleh disakit ya nak...", nasihat ibu.
Ketika kita memiliki hewan peliharaan yang nakal seperti pipis sembarangan, tidak mau makan atau menggigit barang-barang maka harus ada yang mengembalikan konsentrasinya. Hewan diajak bicara agar tidak mengulangi sikap nakalnya. Tetapi ngajak bicara hewan bukan seperti manusia. Mengajak bicara sambil bermain misalnya diberikan bola dan dilemparkan agar ia mengejarnya.
"Bu kalau pakai sisir mengajari Minti agar nurut gimana ya...", tanya Reza.
Sisir bisa digunakan untuk menggaruk kepala Minti dan tidak boleh dipikul. Hewan peliharaan harus dirawat karena Tuhan mengajarkan bahwa berbuat baik kepada makhluk hidup adalah salah satu cara dalam mengamalkan cinta-Nya.