Tips lainnya adalah bicara dengan embrionya, baik itu oleh suami anda atau istri anda, buat saya, setelah penyatuan sperma dan sel telur, maka terbentuklah embrio, nah setelah proses terbentuknya embrio ini lah, si embrio sudah mempunyai roh dan jiwa dan wajib diajak bicara. Salah satu kalimat yang saya sering ucapkan hampir setiap hari adalah “Semoga kamu bisa berkembang jadi janin, papa mama sudah menunggu lama dan berusaha keras untuk memiliki kamu, terus berkembang dan terus berkembang dari embrio ke janin dan lahir dengan selamat dan sehat”. Tips ini agak janggal memang, tapi apa salahnya untuk berusaha dan tips ini sudah kami sebarkan ke sahabat-sahabat kami yang juga susah punya anak bahkan telah gagal beberapa kali di program bayi tabung. Salah satunya teman istri saya di Taiwan yang sudah berkali-kali gagal proses bayi tabung ini, istri sayapun memberi semangat agar segera melakukan bayi tabung lagi dan ajak bicara embrionya setelah proses ET dan berhasil.
2 minggu setelah proses ET telah kami lalui, gak tega lihat istri saya yang benar2 terbaring sampai 2 minggu demi menunggu si buah hati. Satu hari sebelum kembali ke RS Family untuk test pack, kami berpikir untuk test pack di rumah, tapi takut hasilnya tidak sesuai harapan, maka kami putuskan untuk menunggu sampai esok hari. Oh yah, beberapa hari sebelum test pack, (maaf) daerah sekitar puting istri saya terdapat benjolan-benjolan dan saya rasa ini adalah pertanda kehamilan, pada saat itu saya belum tahu kalau itu tanda2 hamil, saya baru sadar kalau itu tanda-tanda kehamilan setelah kehamilan bbrp minggu, benjolan2 itu semakin banyak dan besar.
Hari H, kami bangun pagi2 sekali karena semalaman sudah tegang antara jadi atau tidak jadi, sepanjang perjalanan saya dan istri sudah menyatakan puas dengan hasil kerja keras tim dokter RS. Family, walaupun seandainya tidak berhasil kami tetap akan mengucapkan terima kasih kepada tim dokter RS. Family, kenapa? Karena kami bandingkan sewaktu kami program bayi tabung pertama kami di Taiwan pada tahun 2011, tim dokter di RS. Family benar-benar care dan lebih detail dalam usaha membantu kami untuk mendapatkan anak. Betapa tidak, test demi test dilakukan untuk memastikan program bisa berlangsung lancar, terutama pada saat proses penyuntikan dan pemberian vitamin yang tepat selama proses pra bayi tabung.
Tiba di rumah sakit, kami makin tegang, istri saya lalu diambil air seninya dan dibawa kedalam, dan kami hanya berharap2 cemas, istri saya sangat tegang sekali waktu itu dan saya mencoba untuk tenang dan mencoba meyakinkan istri saya, kalau kita sudah berusaha, kalaupun sampai gagal, kita akan coba lagi, pokoknya kali ini kami bakal all out terutama dalam segi biaya. Tak lama setelah suster membawa air seni kedalam, suster memberi tahu saya via Whatsapp bahwa hasilnya sangat amat terang dan kemungkinan kembar. Langsung pecah ketegangan saya saat itu, serasa saya ingin memeluk semua orang yang ada didekat saya. Suster rencana menyarankan saya untuk kasih surprise ke istri saya dan jangan langsung kabarin dia setelah saya menerima kabar dari WA. Tapi pas melihat raut wajah istri saya yang sangat amat tegang banget, saya cium pipinya dan bilang ke dia bahwa hasilnya positif, pecahlah tangis kebahagiaan istri saya dan saya pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan saya, pecah lah air mata saya. Dan 2 hari lagi setelah kabar bahagia ini adalah ulang tahun perkawinan kami yang ke 10. Hari itu adalah hari yang sangat amat bahagia buat kami, pengorbanan biaya, waktu dan pikiran terbayar sudah. Dalam hidup saya, tidak ada hari yang seindah hari itu.
Yang pertama saya kabarin selain istri saya yaitu orang tua saya, mama saya pun menangis bahagia, maklum ini cucu pertama mereka yang sangat mereka tunggu2. Bagi sebagian orang Taiwan, pemberitahuan kehamilan adalah setelah 3 bulan kehamilan, tapi begitu sampai dirumah, istri saya hanya memberitahu orang tuanya. Tunggu sampai 3 bulan baru kasih tahu semua keluarga dan teman dekat. Hari itu kami seolah-olah tidak percaya dengan hasilnya saking senangnya, bukannya tidak percaya dengan test pack tapi seolah-olah kami sedang bermimpi dan benar-benar mujizat kalo istri saya bisa hamil, istri saya pun benar-benar tidak menyangka bahwa perjuangan kita telah membuahkan hasil. Sampai hari ini pun kadang-kadang saya berasa tidak percaya kalo saya akan segera menimang si kecil (tulisan ini dibuat ketika istri saya sudah mengandung 9 bulan).
Dan setelah mengetahui kabar positif ini, saya baru merasakan bahwa tekanan batinnya jadi makin besar, si embrio belom berkembang sepenuhnya, masih banyak liku-likunya. Saya jadi lebih tertekan dibanding menunggu hasil selama 2 minggu kemarin itu. Selama 2 minggu menunggu hasil, saya bawa santai, saya tidak ingin terlalu memikirkan karena betapapun stress dan tegangnya kita menunggu hasil, tidak akan merubah keputusan Tuhan untuk memberikan kita keturunan atau tidak. Jadi yah saya bawa santai aja, kalo gagal tinggal coba lagi dan saya juga selalu menasehati istri saya supaya tidak terlalu tegang, just relax and let God take care the rest tapi sebenernya tetap aja tegang tapi tidak setegang dan tertekan waktu proses IVF pertama kali.
Sejak hasil test pack positif, kami dianjurkan untuk memeriksa kandungan seminggu sekali agar dokter bisa memonitor perkembangan embrio dengan seksama. Pertama kali USG sejak dinyatakan positif, dokter melihat dua kantung janin di rahim istri saya dan hasilnya memang benar-benar kembar. Thanks God, seandainya dapat satu pun kami sudah sangat bersyukur, tapi ini dikasih 2 sekaligus, PAHE, Paket Hemat, bayar 1 dapat 2.
Lepas 3 bulan, kami sudah tidak rutin memeriksakan kandungan ke dokter tapi pas setelah lepas 3 bulan, istri saya keluar flek merah yang lumayan banyak, bagai disamber petir, kami kuatir sekali karena ini pertama kali istri saya hamil dan masih newbie jadi masih bener-bener awam dan pada saat itu lagi libur lebaran. Beruntung tim IVF di family punya suster-suster yang baik hati dan siap setiap waktu. Saya WA salah satu suster senior, beliau menyarankan untuk langsung ke RS untuk cek dan menanyakan kondisi istri saya pada saat keluar flex, beliau bilang tidak bahaya tapi tetap menyarankan kami untuk datang.
Hari berlalu, sampai tiba waktunya dan tinggal menghitung hari. Oh yah, tips buat calon papa mama, jangan pernah capai atau malas untuk berbicara ke jabang bayi, roh dan jiwa mereka sudah disekitar kita. Bicara lah yang baik-baik seperti kita sedang menasehati anak kecil seperti misalnya jangan bandel di dalam, tetap sehat dan berkembang karena papa mama sudah menunggu lama sekali dan sudah gak sabar untuk melihat kalian, jagain mama supaya tidak terjadi apa2 selama kehamilan dan waktu melahirkan.
Sekedar tips untuk memilih klinik bayi tabung berdasarkan prinsip dan pengalaman saya,
Pada dasarnya prinsip bayi tabung adalah menyatukan sel sperma dan sel telur di luar rahim, jadi semua dokter memiliki metode yang sama, hanya bisa menghantar sampai embrio dan penanaman embrio, selanjutnya terserah Yang Maha Kuasa. Jadi saran dan ajakan teman kami, untuk program bayi tabung di Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Surabaya, dll tidak kami jalankan karena satu yaitu repot bulak balik, belom lagi mesti sewa apartemen dan harus stay didaerah asing, rumah sendiri adalah tempat yang paling nyaman dan relax. Saya memilih RS. Family Pluit karena aksesnya yang paling dekat dari tempat saya tinggal, yaitu di Tangerang dan saya beruntung karena Tim IVF di RS. Family memang benar-benar mengutamakan kekeluargaan, teliti dan detail, menjaga hubungan yang baik dengan pasien-pasiennya membuat kami nyaman disana. Ini penting, karena bila kita tidak mendapatkan pelayanan yang ramah, seperti misalnya melihat suster yang jutek atau dokter yang tidak informatif, saya mungkin bisa langsung pindah ke RS lain. Bayangkan, pertama kali kita memutuskan untuk ikut program bayi tabung aja, tegangnya udah amat sangat, ketemu pelayanan yang tidak sesuai, emosi bisa gampang naik.
Tim dokter dan tim suster di RS. Family Pluit, patut kami acungin jempol, bahkan bila tidak berhasil pun, kami puas dengan pelayanan mereka. Terima kasih yang sangat tidak terhingga kepada tim dokter dan tim suster RS. Family Pluit yang turut berjuang bersama kami dalam mencapai keinginan kami untuk mempunyai keturunan. Suster yang ramah dan ringan tangan susah dicari, keramahan mereka tidak bisa terbayarkan oleh uang, kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada beliau-beliau ini. Semoga Tim IVF RS. Family tetap selalu membantu pasangan yang susah mempunyai keturunan.
PS:
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada tim dokter IVF RS. Family,
Dr. Muchsin Djaffar, Sp.PK selaku ketua Tim IVF RS. Family atas pelayanannya yang ramah dan informative.
Dr. Malvin Emeraldi Sp.OG (dokter gaul, enak bercanda dan skillnya yang top dan tidak diragukan lagi, beliau ini dokter favorit kami selama program di RS. Family, orangnya ramah banget dan gaul banget. Terima kasih banyak yah Dr. Malvin atas usahanya mengambil sel telur istri saya secara maksimal dan dengan sempurna mentransfer embrio ke rahim istri saya)
Dr. M. Luky Sp.OG (dokter cool dan sangat kooperatif, terima kasih banyak yah dok, yang sudah berhasil kuret istri saya)
Dr. Yuslam Sp.OG (dokter senior yang senang bercanda dan murah senyum, terima kasih banyak dokter atas bantuannya selama kami ikut program)
Dr. Yuli (dokter junior yang tadinya saya pikir seorang suster hehehe, terima kasih banyak yah dokter atas bantuan dan perhatiannya)
Juga saya mau mengucapkan terima kasih banyak kepada tim suster IVF RS. Family:
Suster Astina, suster senior yang ramah, informative dan selalu membalas WA saya bila saya bertanya-tanya. Suster Astina sangat amat banyak membantu kami mengatasi masalah dan pengarahan untuk pertolongan pertama bila terjadi apa-apa. Terima kasih banyak atas perhatiannya sejak kami pertama kali datang ke RS. Family sampai lahirnya si kembar.
Suster Dian, suster yang murah senyum dan yang pertama kali memberitahu saya via WA kalo hasil test urine istri saya positif dan tebakan beliau pun sangat tepat, hasilnya kembar. Terima kasih banyak yah suster, semoga amal dan budi baiknya bisa dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Juga terima kasih kepada tim suster (Suster Hani, Suster Sri) dan tim laboratorium IVF RS. Family Pluit (Dr. Dianing Amalia, Ine, Anggun Dan Esti).