Mohon tunggu...
Tommy Yogia
Tommy Yogia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bagaimana Wawasan Dunia Menjelaskan dan Mengajukan Solusi terhadap Permasalahan di Dalam Masyarakat

30 April 2024   22:07 Diperbarui: 30 April 2024   22:07 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang dapat di kritik dari permasalahan ini adalah sekelompok individu yang tidak memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan bersama dan mempermainkan kepercayaan dari masyarakat[RP5] . Akar dari tindakan korupsi ini adalah seseorang yang melakukan tindakan korupsi merasa bahwa dirinya selalu kekurangan dan selalu ingin mendapatkan sesuatu yang lebih namun seseorang yang melakukan korupsi akan selalu mengulang perbuatannya karena selalu merasa kurang dalam hidupnya tetapi ingin menggunakan cara yang mudah untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan juga dari faktor lingkungan yang bisa menjadi akar dari permasalahan tersebut karena dari lingkungan tersebut seseorang belajar untuk melakukan suatu tindakan dan merasa bahwa orang lain yang melakukan korupsi tidak terjerat oleh hukum maka dari itu ia juga melakukan hal yang sama sehingga tindakan korupsi ini semakin marak terjadi. 

Dalam pemikiran eksistensialisme, tindakan korupsi ini dapat dikaitkan dengan keputusan yang diambil oleh kelompok yang terlibat dan terpengaruh akan motivasi yang salah dan tidak adanya tanggung jawab moral[RP6] . Tindakan korupsi ini dapat terjadi karena faktor lingkungan yang kurang baik yang dimana seseorang mengikuti tindakan korupsi dikarenakan oleh orang lain yang memulainya sehingga merasa terdorong untuk mengikuti tindakan tersebut, adanya tekanan ekonomi yang dapat juga menjnadi faktor munculnya tindakan korupsi karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi namun merasa kekurangan sehingga ia melakukan tindakan korupsi. 

Semua faktor tersebut dapat memmpengaruhi motivasi seseorang untuk melakukan tindakan korupsi. Dalam eksistensialism, terdapat kebebasan bagi individu atau kelompok untuk memiliki hak kebebasan dalam menentukan pilihannya namun tetap harus diikuti dengan tanggung jawab moral akan pilihan yang mereka pilih.

 Dalam kasus ini, sekelompok orang tersebut kemungkinan mengabaikan tanggung jawab moral dan memilih untuk mengambil jalan pintas untuk kepentingan dan keuntungan secara pribadi. Hal mengenai kurangnya kesadaran moral, tanggung jawab dari sekelompok [RP7] orang tersebut yang menjadi kritik dalam kasus tindakan korupsi ini yang dimana mereka memilih kebebasannya untuk bertindak namun tidak bisa menjaga tanggung jawab apa yang mereka pilih dan menyebabkan kerugian hingga hilangnya kepercayaan masyarakat dan negara. 

Kurangnya kesadaran moral tersebut dapat disebabkan beberapa faktor seperti lingkungan kerja yang kurang baik, terpengaruh oleh orang lain hingga kemungkinan adanya tekanan karena keadaan ekonomi seseorang yang menyebabkan kurangnya kesadaran akan tindakan yang mereka pilih.

            Jika isu mengenai korupsi dikaitkan dengan konsep tentang Tuhan dan manusia, bisa dikaitkan dengan salah satu filsuf eksistensialisme yaitu Sren Kierkegaard yang menurutnya keberadaan Tuhan merupakan landasan moral dan spiritual manusia. Kierkegaard percaya akan keberadaan Tuhan memberikan dasar mengenai nilai-nilai moral yang objektif. 

Jika kita hubungkan dengan pemikiran Kierkegaard, orang yang terlibat dalam kasus korupsi kemungkinan mereka melupakan mengenai ajaran atau nilai moral yang menjadi dasar dari agama atau mereka telah kehilangan hubungan pribadi nya dengan Tuhan dan tidak bisa mempertanggungjawabkan moral mereka terhadap perbuatan mereka, lebih ingin untuk mencari keuntungan pribadi dibandingkan untuk memikirkan dampak apa yang dapat terjadi kepada masyarakat.[3] 

Karena menurut Kierkegaard, manusia merupakan individu bermoral yang memiliki tanggung jawab atas apa yang mereka lakukan di hadapan Tuhan. Maka dari itu, tindakan korupsi tersebut merupakan contoh pengkhianatan karena seseorang menggunakan jabatan atau kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan tidak mempertimbangkan konsekuensi moral, memisahkan hubungan antara manusia dengan Tuhan. 

Kierkegaard juga menekankan mengenai pentingnya untuk mempertimbangkan tanggung jawab moral dan pemberian sanksi kepada pelaku tindakan korupsi yang dimana hukuman tersebut harus mempertimbangkan aspek moral dan kesadaran dari individu tersebut mengenai nilai moral dan etika.

 

            Dalam menghadapi kasus korupsi yang terjadi di sekitar kita, penting adanya keterlibatan dari semua masyarakat untuk memiliki integritas dalam menghadapi kasus korupsi karena masyarakat perlu menyadari bahwa tindakan korupsi merupakan permasalahan yang besar menyangkut kepada negara dan masyarakat didalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun