Mohon tunggu...
Tommy Maulana
Tommy Maulana Mohon Tunggu... Buruh - bebas

sebuah keyakinan diri

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Virus Corona dan Ancaman Lockdown Indonesia

20 Maret 2020   20:31 Diperbarui: 20 Maret 2020   20:59 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergelutan pemerintah Indonesia melawan COVID-19 atau disebut juga virus Corona sampai saat ini terus meradang, bahkan masyarakat sepertinya sudah sangat khawatir dengan keberadaan virus ini. Virus Corona bahkan sampai saat ini sudah menjadi bahan perbicangan dikalangan masyarakat Indonesia, dan menjadi trending No1 yang sangat ditakuti masyarakat Indonesia. 

Masyarakat terus memantau semua informasi yang menyangkut wabah virus Corona ini. Seperti kita ketahui bersama, virus Corona kini menjadi ancaman bersama dinegara-negara lainnya.  Bahkan isu virus ini terbilang sangat misterius bagi orang awam yang tidak mengerti bagaimana virus ini dapat menghinggapi pada tubuh kita.

Masyarakat kini terus menggali semua informasi terkait misteri virus yang melanda Indonesia ini. Perlu diketahui, usaha penanganan dan pencegahan untuk melawan Virus Corona pemerintah Indonesia patut diapresiasi sepenuhnya. Namun masih ada saja pengidap virus ini sepertinya tidak mengerti benar bagaimana mereka bisa mengidap penyakit tersebut, bahkan dianggap penyakit ini seperti flu biasa.

Sebelum virus Corona muncul dan menjadi endemi yang sangat menakutkan bagi masyarakat, dunia juga dihebohkan dengan kemunculan virus yang tidak kalah serunya dengan Corona yaitu SARS dan MERS, bahkan kini disebut-sebut sangat berkaitan sekali dengan virus Corona yang melanda dunia kini. Virus SARS dan MERS diketahui juga sama menyerang paru-paru manusia dan sama seperti flu biasa, namun dampak virus ini sangat berbahaya sekali keberadaannya hingga merengut nyawa manusia.

Perlu diketahui, Virus Corona muncul pertama kalinya di kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu dan menyebar hingga keseluruh dunia. Virus Corona diduga berasal dari infeksi yang dibawa oleh daging hewan yang dikonsumsi, seperti ular, kelelawar, tikus dan beragam daging hewan yang sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Penulis mencoba untuk menjabaran latar belakang virus Corona sampai bagaimana cara pencegahannya.

Mengenal Covid-19 Virus (Corona)

Covid-19 atau biasa kita mendengarnya dengan sebutan virus Corona menyerang dengan pneumonia atau radang paru-paru. Corona muncul dari hewan yang tidak layak dikonsumsi manusia seperti ular, kelelawar, tikus dan lain sebagainya. 

Bahkan diketahui misteri penyakit ini banyak ditemukan di pasar hewan yang tidak layak dikonsumsi manusia. Kebenaran virus yang dibawa oleh beragam daging hewan yang tidak layak dikonsumsi tersebut sebenarnya didunia kesehatan sudah tidak asing lagi.

Wabah Virus Corona

Faktor utama penyebaran virus Corona yang dibawa oleh beragam daging hewan yang tidak layak dikonsumsi manusia membuktikan bahwa sebenarnya hewan-hewan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi untuk manusia. 

Dan terbukti, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan bahwa endemi virus-virus yang dibawa oleh hewan-hewan eksotis ini sudah selayaknya tidak dikonsumsi oleh manusia. Namun sayangnya keberadaan virus yang menyerang masyarakat dunia, sampai saat ini belum terjaminnya 100 persen vaksin yang ampuh untuk menghambat penularan virus Corona tersebut.

WHO juga menyatakan sampai saat ini kasus global pengidap virus Corona terbanyak didapati oleh orang Eropa dibandingkan orang China, yang pertama kali diketahui penyebarannya pada kasus virus tersebut. Bahkan diketahui, World Health Organization WHO merilis lebih dari 136 ribu atau sedikitnya 123 negara dan wilayah di Eropa kini terancam endemi virus Corona. Seperti Italia WHO mencatat 15 ribu kasus pengidap Corona yang menjangkit negara tersebut. Sedangkan di wilayah China daratan, lebih dari 81 ribu masyarakatnya dikabarkan terjangkit virus Corona.  

Ciri-ciri Gejala Pengidap virus Corona

Banyak pengidap virus Corona meremehkan penyakit ini, karena dianggap sama dengan penyakit flu biasa. Sejalan dengan perkembangan informasi yang menyebar terkait penyakit yang mengerikan tersebut, Corona kini menjadi endemi yang perlu diwaspadai keberadaannya jangan sampai menjangkit tubuh kita. Perlu diketahui gejala yang pertama kali di hinggap oleh tubuh kita adalah:

Gejala Ringan

  • Batuk
  • Letih atau lelah
  • Sesak nafas dan badan terasa ngilu
  • Sedangkan kondisi badan terasa sangat tidak enak dan tidak nyaman.

Gejala Berat

  • Sulit untuk bernafas
  • Infeksi pneumonia
  • Sakit pada bagian perut
  • Nafsu makan berkurang

Sedangkan ciri-ciri terjangkitnya penyakit virus Corona pada manusia biasanya akan muncul 2 sampai 10 hari ke depan. Namun beberapa kasus ada juga berawal kemunculannya sekitar 24 hari. Beberapa hal yang patut diketahui dan diperhatikan terkait virus Corona ini adalah :

  • Biasanya seseorang dalam 14 hari sempat bepergian kenegara lain yang dianggap menjadi sumber penyebaran virus Corona.
  • Dianggap kontak langsung dengan pengidap penyakit Corona.

Sedangkan pencegahan virus Corona yang sangat sederhana dan perlu dilakukan agar tidak meluas penyebarannya yaitu dengan:

  • Membiasakan diri dengan mencuci tangan yang bersih
  • Sebaiknya disaat kita melakukan aktifitas apapun itu, harus mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau bisa digantikan dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen.
  • Waspada jangan sembarang menyentuh apapun di tempat umum.
  • Ketika kita berada ditempat keramaian atau umum, sebaiknya jangan menyentuh apapun, seperti tombol lift, gagang pintu dan lain-lain yang ditakutkan virus hinggap pada benda-benda tersebut.
  • Menghindari tempat keramaian
  • Biasanya infeksi virus Corona sangat mudah menyerang ditempat keramaian. Oleh sebab itu, kita harus berusaha tidak berada ditempat keramaian tersebut. Namun jika kita berada ditempat umum usahakan jangan menyentuh wajah, hidung, dan mata jika kita belum mencuci tangan.
  • Lebih sering membersihkan ruang rumah.

Dengan seringnya kita membersihkan rumah setidaknya dapat mencegah terjadinya virus-virus yang menghinggap di rumah kita. Dan upayakan disaat membersihkan ruang rumah menggunakan sabun dengan berbahan anti kuman.

Setelah cara-cara diatas disebutkan biasakan setiap hari dikala beraktifitas menggunakan masker, hal ini dapat mencegah virus-virus yang menyerang dari udara yang tidak baik untuk tubuh kita.

Dampak Perekonomian Nasional

Seperti kita ketahui bersama endemi Covid-19 atau virus Corona sangat berdampak besar sekali terhadap perekonomian sebuah bangsa. Khususnya di Indonesia, virus Corona menyebabkan banyaknya disfungsi pada perekonomian, bahkan kabar yang meluas kini Indonesia waspada satu terhadap virus Corona.

Bahkan kabar yang meluas kini pemerintah Indonesia akan memberlakukan kebijakan LOCKDOWN. Apa yang dimasud dengan kata lockdown itu, arti kata lockdown tersebut adalah dikunci, dengan kata lain bahwa serangan wabah penyakit virus Corona terhadap manusia sangat berdampak besar terhadap roda perekonomian.

Oleh sebab itu, sebuah negara dalam pencegahannya agar tidak meluas wabah tersebut maka roda perekonomian ditutup sementara, baik itu akses masuk maupun keluar hingga dianggap selesai penyebarannya.

Sedangkan negara Tiongkok (China) yang diketahui penyebaran virus Corona pertama kalinya kini perlahan-lahan telah bangkit roda perekonomiannya. Namun beberapa negara Eropa dan Asia Tenggara justru sedang berjibaku melawan penyebaran virus Corona ini. Dan dapat dikatakan bahwa penyebaran virus ini sangat dahsyat cepat sekali, hal tersebut membuat negara-negara seperti kebakaran jenggot bahkan kewalahan dengan penyebaran virus Corona ini. 

Berbagai Rumah Sakit seakan kelimpungan dengan banyaknya laporan pasien yang terindikasi mengidap virus Corona ini, bahkan tidak jarang juga didapati Rumah Sakit yang menolak secara langsung pengidap virus Corona tersebut dengan alasan Rumah Sakit tersebut tidak memiliki peralatan yang memadai, dan tidak jarang pasien di arahkan ke Rumah Sakit yang memang menangani pasien yang mengidap penyakit virus Corona ini.

Seperti Italia dalam dua minggu saja angka positif pasien yang terjangkit virus Corona cukup cepat. Tertanggal 22 Februari 2020 dalam grafiknya WHO menerbitkan 11 kasus positif terjangkit, kemudian 2 minggu kemudian tepatnya tanggal 22 Februari 2020 angkanya melonjak tajam hingga 3900 kasus, dilanjutkan kembali pada 18 Maret 2020 angka pasien yang mengidap virus Corona mencapai angka 35.173 orang.

Dengan melonjaknya angka pasien yang terjangkit virus Corona tersebut akhirnya pemerintah Italia memberlakukan lockdown nasional untuk menahan perkembangan virus Corona yang besar. Berikut jumlah kasus positif terjangkitnya virus Corona di negara-negara Eropa:

Spanyol (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 13.716)

Malaysia (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 673)

Perancis (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 7.652)

Denmark (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 1.044)

Irlandia (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 292)

Belanda (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 2.051)

Belgia (jumlah kasus positif per 18 Maret 2020: 1.468)

Lalu bagaimana dengan Indonesia yang kabarnya juga akan memberlakukan lockdown untuk menahan pencegahan penyakit yang disebabkan virus Corona ini. Seperti dinegara-negara lainnya Indonesia saat ini telah membatasi ruang gerak masuknya wisatawan dari luar, Indonesia sendiri telah melakukan pembatasan aktivitas Wisman untuk masuk ke Indonesia untuk mencegah resiko masuknya virus Corona.

Namun untuk pemberlakuan lockdown sampai saat ini Indonesia belum memberlakukan sepenuhnya, karena pemerintah menganggap pengidap penyakit ini masih tergolong sedikit. Sedangkan untuk pemberlakuan lockdwn dikhawatirkan akan menghambat roda perekonomian Indonesia, padahal diketahui bersama bahwa virus ini dapat mengakibatkan nyawa seseorang terancam.

Ketika Lockdown Diberlakukan Indonesia

Ketika pemberlakuan Lockdown di Indonesia apa yang kita bayangkan saat ini? sudah pasti roda perekonomian berhenti dengan sendirinya. Dan bagaimana nasib orang perorang untuk menafkahi keluarganya? Hal tersebut menjadi pertanyaan penting untuk pemerintah Indonesia saat ini.

Memang bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan aparatur negara lainnya yang ada di Indonesia ini tidak berdampak mengkhawatirkan berdampak pada fiskal keluarga. Namun bagaimana nasib yang bukan dari kalangan PNS maupun aparatur negara lainnya. 

Salah satu contohnya adalah nasib kuli, buruh, tukang ojek, pedagang kaki lima, bahkan pegawai honorer yang nasibnya dibayar perhari, ketika lockdown diberlakukan di Indonesia sudah pasti mereka tidak mendapatkan biaya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Hal ini perlu ada kepastian dari pemerintah Indonesia saat ini, apakah pemerintah Indonesia telah memikirkan itu semua?

Semoga negara tercinta ini terhindar dari ancaman wabah yang sangat dahsyat ini, dan kembali menjadi negara yang lebih baik lagi dari segala ancaman yang akan menghinggap rakyat Indonesia. Amin..amin..amin..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun