Mohon tunggu...
tommy kul
tommy kul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga

Saya adalah Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Airlangga yang sedang diamanahi untuk membuat artikel untuk mengembangkan kepribadian saya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran FAO Dalam Mendukung Indonesia Menuju Ketahanan Pangan yang Tangguh

5 Juni 2024   14:15 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:22 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tommy Hani Tria Putra

142231256

Logika dan Pemikiran kritis

PDB 52

Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga

Abstrak

Peran Food and Agriculture Organization (FAO) dalam mendukung Indonesia mencapai ketahanan pangan yang tangguh. Ketahanan pangan bukan hanya tentang ketersediaan pangan, tetapi juga aksesibilitas, stabilitas, dan kualitasnya. FAO, sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memiliki peran strategis dalam membantu Indonesia mengatasi tantangan kompleks seperti pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan tantangan ekonomi global. 

Melalui kerjasama yang erat, FAO telah memberikan dukungan teknis, bantuan keuangan, dan pembentukan kebijakan untuk meningkatkan produksi pertanian, mengurangi kemiskinan pedesaan, dan memperkuat infrastruktur pertanian di Indonesia. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan fenomena kerjasama antara FAO dan Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan yang tangguh.

Kata kunci: Ketahanan pangan, Food and Agriculture Organization (FAO), Kerjasama internasional

Pendahuluan

Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan. Di Indonesia, ketahanan pangan tidak hanya berarti ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, tetapi juga mencakup aksesibilitas, stabilitas, dan kualitas pangan yang layak bagi seluruh masyarakat. 

Mengingat kompleksitas tantangan yang dihadapi, termasuk pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan tantangan ekonomi global, diperlukan upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun komunitas internasional. Dalam konteks ini, peran Food and Agriculture Organization (FAO) menjadi sangat signifikan (Chaireni et al., 2020).

FAO (Food and Agriculture Organization) adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada tahun 1945 dengan tujuan utama untuk mengalahkan kelaparan dan meningkatkan gizi serta standar hidup masyarakat melalui pembangunan sektor pertanian. 

Sebagai lembaga internasional yang memiliki mandat luas dalam bidang pangan dan pertanian, FAO memiliki peran strategis dalam membantu negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia, untuk mencapai ketahanan pangan yang Tangguh (Suharyo, 2022).

Kerjasama antara FAO dan Indonesia telah berlangsung selama beberapa dekade, mencakup berbagai program dan inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan produksi pertanian, mengurangi kemiskinan pedesaan, meningkatkan gizi masyarakat, dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

 Melalui berbagai proyek, FAO telah memberikan dukungan teknis, bantuan keuangan, serta bantuan dalam pembentukan kebijakan yang mendukung pembangunan sektor pangan dan pertanian (Timisela, 2020).

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim yang ekstrem, degradasi lingkungan, dan krisis pangan yang kerap terjadi, peran FAO dalam mendukung Indonesia semakin relevan. FAO membantu dalam penyusunan kebijakan nasional yang mengintegrasikan ketahanan pangan dengan keberlanjutan lingkungan, serta mengembangkan strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian (Izzaty, 2024). 

Selain itu, FAO juga terlibat dalam upaya pemberdayaan petani kecil dan nelayan, yang merupakan tulang punggung ketahanan pangan di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, FAO telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam berbagai inisiatif penting, seperti penguatan sistem peringatan dini terhadap ancaman kekeringan dan banjir, peningkatan kapasitas petani melalui program pelatihan dan pendampingan teknis, serta penyediaan data dan analisis yang diperlukan untuk perencanaan yang lebih baik. 

Semua upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pangan global.

Dengan demikian, peran FAO dalam mendukung Indonesia menuju ketahanan pangan yang tangguh adalah sebuah contoh penting dari kolaborasi internasional yang efektif. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, FAO dan Indonesia bersama-sama berupaya mengatasi tantangan ketahanan pangan dengan solusi-solusi yang inovatif dan adaptif, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Metode Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena sosial dari sudut pandang yang mendalam dan kompleks. 

Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi dan memahami makna, persepsi, dan interpretasi yang dimiliki oleh individu atau kelompok terkait dengan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif, fokus utama bukanlah pada pengukuran atau generalisasi statistik, melainkan pada pemahaman konteks dan interaksi sosial yang melatarbelakangi fenomena yang diamati.

Metode kualitatif deskriptif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang diteliti secara rinci dan mendalam. Pendekatan ini tidak hanya berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi, tetapi juga mengapa dan bagaimana fenomena tersebut terjadi. 

Metode kualitatif deskriptif sering digunakan dalam situasi di mana peneliti ingin mendapatkan gambaran yang lebih kaya dan terperinci tentang suatu masalah atau fenomena, serta memahami konteks sosial yang melingkupinya.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen. Peneliti menggunakan pendekatan ini untuk menggambarkan secara detail karakteristik, pola, dan dinamika yang terjadi dalam konteks yang diteliti. Analisis data dalam metode kualitatif deskriptif dilakukan secara holistik, dengan menekankan pada interpretasi dan pemahaman mendalam terhadap informasi yang diperoleh.

Salah satu keunggulan utama dari metode kualitatif deskriptif adalah kemampuannya untuk mengeksplorasi dan mengungkapkan kompleksitas fenomena sosial yang sulit diukur secara kuantitatif. Dengan pendekatan ini, peneliti dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang nilai-nilai, norma, dan pola-pola perilaku yang terkait dengan fenomena yang diteliti. 

Selain itu, metode kualitatif deskriptif juga memungkinkan peneliti untuk menangkap nuansa dan konteks yang mungkin terlewatkan dalam penelitian kuantitatif yang lebih terfokus pada angka dan statistik.

Metode kualitatif deskriptif merupakan pendekatan yang kuat dalam penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena sosial secara rinci dan mendalam. 

Dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dan analisis yang holistik, pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memahami konteks dan kompleksitas yang melatarbelakangi fenomena yang diteliti. Dengan demikian, metode kualitatif deskriptif menjadi salah satu instrumen penting dalam penelitian yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap realitas sosial.

Hasil dan Pembahasan

Ketahanan pangan melibatkan aspek-aspek penting yang mencerminkan pemenuhan kebutuhan pangan bagi setiap rumah tangga. Ini tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan dalam jumlah yang memadai dan kualitas yang baik, tetapi juga menyangkut aspek keamanan, keberagaman, keseimbangan gizi, distribusi yang merata, dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Selain itu, ketahanan pangan juga mencakup konsep-konsep penting seperti kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan keamanan pangan (WARDHANI, 2021).

Kerja sama antara Indonesia dan FAO dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang tangguh telah menciptakan sejumlah pencapaian yang signifikan. Salah satu hasil yang mencolok adalah peningkatan produksi pangan melalui penerapan praktik pertanian berkelanjutan. 

Melalui bantuan teknis dan program pelatihan yang diselenggarakan oleh FAO, petani di berbagai wilayah Indonesia telah menerapkan metode pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti sistem pertanian organik dan pengelolaan air yang terintegrasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga mengurangi ketergantungan petani pada bahan kimia sintetis dan meningkatkan ketahanan lingkungan (Chandra & others, 2022).

Selain itu, peran FAO juga terlihat dalam peningkatan akses terhadap pangan bagi masyarakat Indonesia, terutama yang berada di daerah terpencil dan rentan. Melalui program-program bantuan pangan dan pengembangan infrastruktur pertanian yang dilaksanakan oleh FAO, jutaan orang Indonesia telah mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pangan berkualitas dan bergizi. 

Dengan demikian, tidak hanya jumlah orang yang menderita kelaparan berhasil dikurangi, tetapi juga tercipta dasar yang lebih kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial di berbagai wilayah Indonesia.

Selain fokus pada peningkatan produksi dan akses pangan, kerja sama antara Indonesia dan FAO juga telah membantu dalam memperkuat sistem pertanian dan kelembagaan terkait di Indonesia. 

Melalui program-program peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan, FAO telah mendukung pemerintah Indonesia dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada pembangunan pertanian berkelanjutan dan pemerataan akses terhadap sumber daya pertanian. Dengan adanya kerangka kerja yang kokoh dan terintegrasi, Indonesia mampu lebih responsif terhadap tantangan-tantangan seperti perubahan iklim, fluktuasi harga pangan global, dan krisis kesehatan masyarakat seperti pandemi COVID-19 (Hanim, 2022).

Namun, meskipun telah ada kemajuan yang signifikan, masih ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang tangguh di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan dalam hal akses terhadap pangan dan kesempatan ekonomi. 

Meskipun program-program yang didukung oleh FAO telah mencapai banyak daerah, masih banyak daerah terpencil dan miskin yang belum sepenuhnya terjangkau oleh inisiatif tersebut. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar untuk memperluas cakupan program-program tersebut dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya mencapai ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Penting juga untuk terus memperkuat kemitraan antara Indonesia dan FAO serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil, dalam upaya mencapai tujuan bersama terkait ketahanan pangan. Kolaborasi yang lebih erat dan berkelanjutan akan memungkinkan pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien dan efektif, serta mempercepat laju pembangunan di sektor pertanian dan pangan di Indonesia.

Peran FAO dalam mendukung Indonesia menuju ketahanan pangan yang tangguh tidak hanya relevan, tetapi juga semakin penting. Dengan tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip keadilan, inklusivitas, dan keberlanjutan, FAO dan Indonesia dapat bersama-sama mengatasi tantangan yang kompleks dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi kesejahteraan pangan dan pertanian di Indonesia.

Kesimpulan 

         Dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, peran FAO (Food and Agriculture Organization) sebagai mitra strategis bagi Indonesia telah terbukti sangat penting. Melalui berbagai program dan inisiatif, FAO telah membantu Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan, memperkuat infrastruktur pertanian, dan meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang berkualitas. 

Dukungan FAO juga terlihat dalam upaya peningkatan ketahanan pangan melalui pengembangan kebijakan yang berkelanjutan dan inklusif. Namun, untuk mencapai ketahanan pangan yang tangguh, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, organisasi internasional seperti FAO, sektor swasta, dan masyarakat. 

Dengan menjaga kerjasama yang erat dan berkelanjutan, serta menerapkan inovasi dalam pertanian dan distribusi pangan, Indonesia dapat terus maju menuju sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Chaireni, R., Agustanto, D., Wahyu, R. A., & Nainggolan, P. (2020). Ketahanan pangan berkelanjutan. Jurnal Kependudukan Dan Pembangunan Lingkungan, 1(2), 70--79.

Chandra, C. T., & others. (2022). PERAN FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION (FAO) DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DI INDONESIA. FISIP UNPAS.

Hanim, F. F. (2022). Peranan Food And Agriculture Organization (FAO) Menghadapi Climate Change Melalui Program Pertanian Konservasi Di Indonesia 2016-2019. Universitas Nasional.

Izzaty, M. (2024). Implementasi Ketahanan Pangan dan Pertanian oleh FAO pada Isu Krisis Pangan di Sudan Tahun 2020-2022. Universitas Islam Indonesia.

Suharyo, A. (2022). Peran Pbb Dalam Upaya Penyelesaian Isu Bencana Kelaparan Di Madagaskar. Jurnal PIR: Power in International Relations, 6(2), 175. https://doi.org/10.22303/pir.6.2.2022.175-190

Timisela, I. A. (2020). Kerjasama Indonesia--FAO dalam menangani kerentanan pangan di Papua tahun 2010-2019.

WARDHANI, R. K. (2021). PERAN FAO DALAM MEMBANTU KETAHANAN PANGAN INDONESIA DALAM PROGRAM "PROMOTING SAGO STARCH UTILIZATION IN INDONESIA" PADA TAHUN 2016-2017 SKRIPSI. UPN Veteran Jatim.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun