Mohon maaf, terkesan Sinetron banget. Mohon maaf lho... ini pendapat pribadi saya.
Yang sedikit membuat saya linglung dengan film ini, secepat itukah Minke jatuh cinta kepada Annelies atau Ann? Secepat itu kah? Jadi kurang seru, apalagi konflik percintaan Minke dan Ann di film ini kurang digambarkan, sehingga ya, jadi kurang bagi saya.
Dan juga, tiba-tiba saja, Nyai Ontosoroh langsung suka dengan sosok Minke dan bahkan di salah satu adegan, dia meminta agar Minke tinggal saja di rumah mereka. Lah, semudah itu?
Banyak hal lain yang walaupun film ini tiga jam, membuat saya merasa kosong. Konflik besarnya, berada hampir di 1/3 akhir film.Â
Meski begitu, ada dua hal yang saya sukai dari film ini.
Pernyataan dari teman Minke yang pelukis dengan mengatakan Cinta dan Tragedi tidak dapat dipisahkan dan kata-kata Nyai Ontosoroh : "kita tidak kalah karena kitq melawan".
Cinta dan Tragedi yang tidak dapat dipisahkan inilah yang berkesan bagi saya di film ini. Sudah menontonnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H