Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cinta dan Tragedi Tak Terpisahkan di Film Bumi Manusia

31 Agustus 2019   02:34 Diperbarui: 31 Agustus 2019   04:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohon maaf, terkesan Sinetron banget. Mohon maaf lho... ini pendapat pribadi saya.

Yang sedikit membuat saya linglung dengan film ini, secepat itukah Minke jatuh cinta kepada Annelies atau Ann? Secepat itu kah? Jadi kurang seru, apalagi konflik percintaan Minke dan Ann di film ini kurang digambarkan, sehingga ya, jadi kurang bagi saya.

Dan juga, tiba-tiba saja, Nyai Ontosoroh langsung suka dengan sosok Minke dan bahkan di salah satu adegan, dia meminta agar Minke tinggal saja di rumah mereka. Lah, semudah itu?

Banyak hal lain yang walaupun film ini tiga jam, membuat saya merasa kosong. Konflik besarnya, berada hampir di 1/3 akhir film. 

Meski begitu, ada dua hal yang saya sukai dari film ini.

Pernyataan dari teman Minke yang pelukis dengan mengatakan Cinta dan Tragedi tidak dapat dipisahkan dan kata-kata Nyai Ontosoroh : "kita tidak kalah karena kitq melawan".

Cinta dan Tragedi yang tidak dapat dipisahkan inilah yang berkesan bagi saya di film ini. Sudah menontonnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun