Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ernest Prakasa Mengemas Isu Kekinian dengan Jenaka di "Milly & Mamet"

26 Desember 2018   17:40 Diperbarui: 26 Desember 2018   17:44 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika menonton Ada Apa Dengan Cinta 2, Tahun 2016 lalu, saya sempat berharap ada spin off atau penggalan kisah dari salah satu Genk Cinta yang tidak muncul di AADC 2 tersebut. Dia adalah Alya. 

Namun ternyata, setelah hampir dua tahun berselang, yang dibuatkan Spin Off nya adalah tokoh yang mengundang gelak tawa di AADC 2. Siapa lagi kalau bukan Milly. Di AADC 2, Milly digambarkan sudah menikah dengan Mamet.

Dari AADC tahun 2003 lalu, Sosok Milly masih diperankan oleh Sissy Priscillia dan Mamet masih sama juga diperankan oleh Dennis Adhiswara. Di AADC 2, juga masih sama. Begitu juga di Milly dan Mamet.

Pembuatan Milly dan Mamet ini, bukanlah oleh Mira Lesmana dan Riri Riza yang memang menggarap AADC 2. Ernest Prakasa yang ditugaskan membuat film ini dan diumumkan lewat Instagram. 

Oke, mari kita membahas sedikit dari Milly dan Mamet ini. Saya bukan kritikus film. Ini adalah review ala-ala saya, yang suka menonton dan bukan seorang yang piawai dalam membuat movie review. Saya tidak akan spoiler-spolier amat ya.

Awal film ini, tidak langsung dikisahkan Milly sudah menikah dengan Mamet. Malahan mereka baru bertemu di sebuah acara reunian SMA mereka. Milly ternyata berpacaran dengan Rama (Surya Syahputra).

Karena insiden kecil, akhirnya Milly dan Mamet bisa dekat. Setelah intro film, adegan langsung masuk ke Milly dan Mamet yang sudah menikah dan memiliki anak bernama Sakti. Kalau menonton AADC 2, di bagian akhir film, ada adegan dimana Rangga menggendon anak Milly dan Mamet.

Cerita inti dari film ini pun dimulai. Mamet ternyata seorang Chef yang bekerja di pabrik milik mertuanya. Milly yang seorang bankir memilih berhenti bekerja karena mengurus anak. Ini penggambaran situasi yang ada di hampir setiap keluarga. Istri berhenti bekerja karena mengurus anak.

Dari sini, cerita mengalir dan konflik mulai hadir. Mamet yang dimarahin mertuanya memilih untuk mundur dan menjalankan pekerjaan sesuai passion dia. Menjadi Chef di sebuah restoran yang didirikan bersama dengan rekan semasa kuliah yang diperankan oleh Julie Esteele. Namanya Alexandra dan dipanggil Alex.

Konflik yang digambarkan di sini adalah, ketika Milly ingin bekerja, dan mulai keteteran mengurus anak. Karena ini, Milly dan Mamet terlibat perdebatan. Yap, problem ini yang memang kerap muncul.

Konflik lain, ya nggak usah saya ceritakan di sini. Nanti saya dimarahin Ernest dan Meira yang menulis cerita untuk film ini. 

Yang menarik dari film ini adalah Ernest memang mampu membuat jokes-jokes plesetan tidak menjadi garing. Sama seperti di film terdahulu, plesetan ini masih muncul. Dan jujur saja ini mengundang gelak penonton termasuk saya. 

Ernest juga mampu mengemas film ini lebih kekinian. Misalnya untuk mempromosikan restoran, harus melalui instagram. Di pabrik juga Ernest bahkan menyindir bahwa karyawan yang banyak masuk telat karena setelah pulang bekerja harus menjadi ojek online. Ini kondisi masa kini yang bisa digambarkan oleh Ernest juga.

Yang lainnya yang digambarkan oleh Ernest adalah, pengiriman makanan melalui ojek online yang memang menjadi trend belakangan ini. Ernest memang peka dengan isu-isu kekinian. Dan dia mengemasnya dengan jenaka.

Hal lain yang sedikit mengganggu saya adalah kehadiran Jojo (Eva Celia Latjuba) dan Rika (Isyana Sarasvati). Sebenarnya Jojo yang menjadi tempat curhat Milly, bisa diperankan oleh Genk Cinta. Begitu juga Rika. Ya tidak harus ada sebenarnya.

Tapi secara umum, film Ernest ini menjadi ciri khasnya dia. Komedi Keluarga yang dibungkus dengan konflik dan bagi saya sangat baik untuk ukuran film Indonesia. Saya berani memberikan angka 7 dari 10 lah untuk film ini. Ernest meramu dengan baik. Terus Berkarya ya Ernest.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun