Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampung Bekelir di Kota Tangerang, Kampung Mural Warna-warni

4 Desember 2018   15:11 Diperbarui: 4 Desember 2018   15:16 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung warna-warni? Iya kampung warna-warni atau entah apapun namanya, kini sudah menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Malang, Jawa Timur.

Rumah warga, dicat warna-warni dan menjadi indah. Kampung warna-warni di Malang ini, kalau kita menumpang kereta api, akan terlihat sesaat sebelum masuk Stasiun Malang.

Tapi, tulisan ini, tidak akan menceritakan soal Kampung Warna Warni di Malang (dan sudah ada di beberapa kota lain juga) ini. Tapi saya akan ceritakan yang lebih dari sekedar kampung warna warni.

Kampung Mural! Wah-wah, gimana itu? Bukan hanya gimana, tapi ada di mana?

Jadi, begini ceritanya. Saya ini tidak pernah membayangkan akan mengunjungi tempat wisata seperti ini. Saya selama dua hari mengikuti sebuah event namanya Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik di Tangerang, Banten.

Hari ke-2, peserta yang datang dari seluruh penjuru Indonesia ini, mendapatkan kesempatan untuk berkeliling Kota Tangerang, dengan difasilitasi oleh Kota Tangerang.

Kami menggunakan bus City tour di hari ke-2 event SAIK 2018 ini. Bus ini merupakan milik Pemerintah Kota Tangerang.

Setelah peserta naik bus, kami kemudian diantar berkeliling. Dan salah satu yang kami tuju adalah Kampung yang dipenuhi Mural ini. Namanya Kampung Bekelir.

dokpri
dokpri
Tour guide kami, menceritakan bahwa kampung ini penuh dengan Mural. Dan menjadi salah satu spot wisata Kota Tangerang. Ketika melintasi jalan, tembok di Kampung Bekelir ini sudah ada mural bertuliskan Kampung Bekelir. Disampingnya ada beberapa mural lainnya.

Saaya pun masuk ke dalam Kampung Bekelir. Di depan mulut gang, saya disambut oleh beberapa orang yang menggunakan pakaian Jawara Khas Betawi. Saya sempat mikir bakal ada palang pintu. Ternyata tidak.

dokpri
dokpri
Masuk ke dalam kampung, ternyata semakin indah. Dan memang benar, ini kampung lebih dari sekedar kampung Warna-warni. Di setiap dinding hampir rumah yang ada di Kampung Bekelir ini, ada muralnya.

dokpri
dokpri
Jadi, tidak hanya sekedar dicat warna-warni, tapi muralnya yang berwarna warni. Selain ada mural warna warni juga, ada payung dan topi caping yang bergantungan. Tentunya berwarna-warni dan semakin membuat kampung Bekelir ini semakin instagenic atau instagramable banget.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Saya pun menyusuri hampir setiap gang. Dan jalan di gang di Kampung ini, juga dicat warna warni. Semakin asik melihatnya. Saya pun menyempatkan diri untuk berfoto.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kampung ini, menurut salah seorang warga yang saya temui, dulunya bernama Kampung Babakan, dan kemudian dijadikan Kampung Bekelir. Untuk membuat mural yang ada di Kampung ini, tour guide kami mengatakan bahwa, Kota Tangerang melibatkan seniman mural dan juga warga Kampung. 

Untuk cat yang dipakai di Kampung Mural ini, merupakan cat dari sebuah perusahaan cat. Kampung warna-warni ini juga bukan hanya dari segi cat dan muralnya. Namun penduduknya juga berwarna warni.

Menurut warga yang saya temui, Kampung ini diisi berbagai suku. Ada Betawi, Sunda hingga Tionghoa. Bukan hanya suku, kampung ini juga berbagai agama. Ah memang berwarna-warni bukan hanya dari catnya saja, tapi mereka hidup rukun.

Ide dari Pemerintah Kota Tangerang ini, saya apresiasi. Banyak yang membuat kampung warna-warni. Tapi membuat Kampung Mural seperti ini, mungkin baru di Kota Tangerang saja. 

Gimana, mau berkunjung ke sini? Kalau ke Tangerang, tak ada salah berkunjung ke sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun