Ngawi? Ngapain di sana? Begitu yang terlintas dalam pikiran saya ketika akan berkunjung ke salah satu Kabupaten di Jawa Timur ini. Ngawi merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Saya memang ke Ngawi dalam rangka sebuah acara workshop BUMDes dan Sosialisasi OJK. Tapi selesai itu ada wisata apa di Ngawi?
Saya tiba di Ngawi dengan bus carteran. Saya tiba sekitar jam 09.00 WIB. Harusnya memang lebih cepat. Namun kemacetan di Alas Roban, Jawa Tengah, membuat kami terlambat tiga jam lebih dari perkiraan waktu.
Sampai di Ngawi, saya harus menyelesaikan tugas utama  saya, saya masih mencari wisata apa di Kota Ngawi. Kemudian saya menemukan lewat pencarian, Benteng Pendem Van Den Bosch.Â
Wah! Benteng! Menarik nih!
Karena hari sudah petang, dan sudah tidak bisa berkunjung ke Benteng Pendem, saya dan teman-teman inovator 4.0 memilih ke Madiun untuk Kulineran. Masih ada hari esok untuk berkunjung.
Setelah beristirahat semalam di Ngawi, akhirnya saatnya berwisata ke Benteng Pendem ini. Oh iya, bicara soal Benteng Pendem, saya teringat nama Benteng Pendem yang juga berada di Cilacap Jawa Tengah.
Mengapa disebut dengan Benteng Pendem, ternyata karena bentengnya sudah "terpendam" oleh tanah. Saya pun membayangkan benteng di Ngawi ini terpendam, seperti yang di Cilacap.
Lokasi Benteng Pendem Ngawi ini, letaknya tidak berjauhan dengan Alun-alun Kota Ngawi. Berada di Belakang Alun-alun, dengan jarak tidak lebih dari satu kilometer.
Untuk masuk Benteng Pendem ini, kita cukup membayar Rp 5.000 saja. Sangat murah bukan? Saya pun kaget. Gimana biaya perawatannya kalau tiket masuk saja hanya  Rp 5.000.
Yang pertama ditemui di kompleks benteng Pendem ini adalah Taman Labirin. Ternyata, saya menemukan taman Labirin ke-2 setelah Taman Labirin Malang, sekarang ada taman labirin di Ngawi juga.
Dari taman labirin, berjalan kaki ke Benteng Pendem tidak jauh. Mungkin 200an meter saja. Ada bangunan tua yang sudah hampir rusak sebelum sampai ke bagian utama benteng.
Gedung ini kalau dilihat ada pilar-pilar seperti Istana Merdeka dan Istana Mini di Banda Neira. Ini gedung disebut dengan Mako Van Den Bosch. Tapi mungkin ini adalah gedung utamanya jaman penjajahan Belanda.
Setiap sudut setiap tempat di Benteng Pendem ini, lokasinya sangat instagenic, atau layak untuk diunggah di instagram. Selain itu juga sangat indah untuk menjadi lokasi prewedding atau foto-foto.
Di Bagian tengah Benteng ini, terlihat hamparan rumput yang menghijau. Sayangnya saja, tidak merata. Kalau merata lagi, bagi saya akan lebih indah lagi.
Akhirnya saya harus mengakhiri kunjungan saya ini. Bersama dengan relawan inovator 4.0 saya harus kembali ke Jakarta. Harapan saya, semoga benteng ini terawat sehingga masih bisa dinikmati.
Kalau sedang ke Ngawi, atau melintas di Ngawi, tak ada salah mampir ke sini. Dengan kehadiran tol dari Sragen, dan sudah bisa dari Solo, tidak butuh waktu lama untuk ke Ngawi. Bisa dalam waktu kurang dari satu jam, dari Solo.Â
Ke Ngawi yuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H