"Tom, ke Kali Betik RW 07 yuk. Ada lomba dayung dalam rangka tujuh belasan" Begitu ajakan teman saya Minggu sore, ketika kami sedang mengobrol di Kantor Kelurahan Tugu Selatan hari Minggu siang.
Saya dan teman pun menuju ke Kali Betik, yang berada di RT 13, RW 07 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ketika sampai di Kali Betik ini, ternyata lokasinya merupakan yang dijadikan Spot Wisata Air beberapa bulan lalu.
Kali Betik yang melintas di dua RT yaitu RT 02 dan 13 RW 07 dan menjadi perbatasan dengan Kelurahan Kelapa Gading Barat, ini awalnya berbau dan seperti biasa, penuh sampah.
Atas inisiasi pak SUaib, Ketua RW 07 Kelurahan Tugu Selatan dan warganya, Kali Betik ini dibersihkan dalam kerja bakti Massal yang melibatkan warga, petugas PPSU dan petugas UPK Badan Air, Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta.Sekaligus memperingati Hari Bumi pada bulan April lalu.
Selang beberapa bulan, saya kemudian mendatangi kembali Kali Betik di RT 13/07 Tugu Selatan ini. Dalam rangka Agustusan, sedang diadakan lomba Dayung. Jarang sekali kegiatan Agustusan di DKI Jakarta ada lomba dayung di Kali.
Saya melihat, dermaga yang dibuat masih terawat. Bekas botol air mineral yang bergantungan di atas sungai juga masih ada. Botol bekas air mineral ini dicat warna warni dan digantung untuk membuat sungai lebih cantik.
Dalam hati saya, saya berkata Sebuah ide yang sangat bagus dari Ketua RW 07. Pak Suaib mengatakan, warga tidak hanya mulai berubah dengan tidak membuang sampah di sungai. Malahan bersama dengan petugas UPK Badan Air, mereka mengangkat sampah dari Sungai. Upaya ini terus dilakukan.
"Warga harus menjaga sungai ini. Jangan nanti kalau kebanjiran baru kita ngomel-ngomel, tapi sungai tidak dijaga," ungkap Suaib.
Lomba dayung ini, merupakan upaya dari RW 07 agar warganya terus menjaga Kali Betik ini. Warga harus sayang kepada sungainya, meskipun sungainya belum bersih-bersih amat.
Kalau biasanya Agustusan lomba kebanyakan olahraga seperti Bola Voli, Bulutangki, Tenis Meja dan lainnya, di RW 07 ada Lomba Dayung. Unik memang.
Saya yang nongkrong menunggu lomba dayung dimulai, tidak merasa terganggu. Malah minum teh di pinggir kali sembari berbincang dengan Ketua RW.
Ketika lomba mulai, warga juga sangat antusias. Ya mereka mau lihat Agustusan yang berbeda. Bukan cuma lomba tarik tambang dan balap karung. Tapi ada lomba dayung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H