Setelah kurang lebih 2 jam offroad, kami tiba di rumah Jenang Jalaludin. Karena sudah mengabari lewat ponsel, Jenang sudah mengumpulkan puluhan warga Suku Anak Dalam yang sebagian besarnya adalah anak-anak.
Kami bertemu dengan Suku Anak Dalam ini, untuk membawa alat bantu pendidikan, dan juga sebuah laptop sumbangan yang kami beli dari Kota Jambi.
Kami juga membawa makanan berupa ikan kaleng dan makanan berupa ikan lele yang kami beli dalam perjalanan. Ada tahu tempe juga. Kami ingin mengajak mereka makan yang agak berbeda.
Kami juga makan bersama. Suasana sangat asik di tengah hutan apalagi suasana malam itu hujan. Kurang lebih dua jam kami berada di rumah Jenang Jalaludin.Â
Setelah dua jam, kami harus melanjutkan perjalanan ke Sumatra Barat. Tengah malam sehabis hujan kami menuju ke Serolangun. Saya kembali diselimuti suasana tegang karena kembali melewati jalan yang sama tapi sehabis hujan.Â
Kebayang kalau selip atau pecah ban. Tidak ada signal. Kalau minta bantuan, warga sudah tidur. Hampir setiap saat saya mengucap doa dalam hati. Dan kami pun sampai di jalan utama. Thanks God.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H