Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Cukup Menegangkan Bertemu Suku Anak Dalam

24 Juni 2018   13:23 Diperbarui: 24 Juni 2018   13:48 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari awal keberangkatan saya berpetualang ke Sumatera, teman yang mengajak saya, Hariadhi sudah mengatakan kepada saya bahwa kami akan bertemu dengan Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi.

Saya yang gemar berpetualang semasa menjadi mahasiswa tentunya so excited. Saya sudah pasti ingin bertemu dengan suku yang cukup terisolir seperti mereka.

Pertemuan saya dengan Suku Anak Dalam ini, terjadi setelah perjalanan ke Lampung, Palembang dan Kota Jambi. 

Dari Kota Jambi, dengan menggunakan mobil kecil LGCG kami menuju ke Kabupaten Serolangun, Kecamatan Air Hitam. Di sinilah kami akan mendatangi Rumah Jenang Jalaludin. Jenang ini semacam Kepala Suku. Nanti akan saya ceritakan di blog yang lain.

Berangkat dari Kota Jambi sekitar jam 13 WIB, kami tiba di Serolangun sudah jam 19.00 wib. Dari Serolangun inilah perjalanan akan dilanjutkan ke Kecamatan Air Hitam. Perjalanan inilah yang saya sebut di judul dengan Cukup Menegangkan. 

Kenapa? Jalan yang kami lalui lebih dari 50 persen tidak beraspal dan melewati Hutan dan Perkebunan Sawit. Oh My God! 

Lepas dari jalan utama, kami mulai melintasi lintasan tanah berbatu. Perjalanan ini kurang lebih satu jam. Bayangkan satu jam melewati jalan seperti ini.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kami memang berpapasan dengan mobil lain. Tapi, itu bisa dihitung pakai jari. 

Jalan tanah berbatu ini, bukan tidak rata saja, tapi sempit. Pas dua mobil kecil. Bayangkan saja, kalau bertemu truk. Untunglah tidak.

Sejam melintasi jalan tanah ini, akhirnya ketemu jalan beraspal. Aspal cukup mulus. Tapi banyak tantangannya juga.

Ada banyak rumah warga yang kami temui. Tapi tetap saja ketakutan masih melanda saya. Lah daerah asing, signal ponsel datang dan pergi. Kalau ada apa-apa, saya sudah pasrah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun