Tahun 2014 lalu, saya dua kali berkunjung ke Malang, Jawa Timur. Dalam dua kali kesempatan tersebut, kesempatan pertama saya hanya bisa berkunjung ke Alun-alun Kota Batu Malang, Taman Wisata Spekta, Stadion Kanjuruhan dan sekedar berkeliling kota Malang.
Kesempatan kedua dalam tahun yang sama, saya berkunjung ke Cuban Rondo dan Bromo. Cuban Rondo ini adalah air terjun yang berada di Kabupaten Malang, yang letaknya tidak berjauhan dengan Kota Malang dan Kota Batu.
Tetapi rupanya, ada sesuatu yang saya dan rombongan lewatkan ketika berkunjung ke Cuban Rondo. Namanya Taman Labirin. Saya mengetahuinya ketika saya berkesempatan untuk mengunjungi Malang pada kesempatan ketiga di awal tahun 2018.
Sewaktu saya dan rombongan hendak berkunjung ke Cuban Rondo, kami diajak mampir ke Taman Labirin! Taman Labirin ini letaknya masih satu kompleks dengan Cuban Rondo. Kalau kita menuju ke Cuban Rondo, pastilah akan melewati taman Labirin ini.
Oleh pemandu wisata, kami diberitahukan bahwa sebelum masuk taman labirin ini, kami akan diberikan gelang kertas. Sebagai tanda masuk. Sudah tidak zaman lagi, tanda masuk itu memakai stempel di tangan. Pakainya gelang.
Setelah turun dari bus, gelang langsung didistribusikan. Saya dan teman seperjalanan langsung memakai gelang ini. Setelah gelang terpakai, kami langsung menuju ke sebuah loket.
Usai membayar tiket di loket, kami langsung menuju ke Bagian penyewaan ATV dan langsung menjajalnya. Track ATV ini tidak terlampau sulit, namun bagi saya yang pertama kali mengendarai ATV ini tetap kagok juga. Kalau tidak hati-hati mengendarai, bisa terguling.
Permainan labirin ini memang menuju ke tengah sampai ke air mancur yang ada. Meski saya sudah pandu dari menara, tetap saja teman masih sulit menemukan jalan ke tengah.
Ada satu fasilitas atau sarana permainan unik di taman Labirin ini. Memanah! Wah bisa deh memanah! Namun yang mencoba memanah adalah rombongan teman-teman saya saja. Saya tidak. Karena saya lebih tertarik untuk melihat atau berkeliling taman Labirin yang sebenarnya tidak terlampau luas ini.
Perjalanan berkeliling saya berlanjut ke Cafe Dancoek. Cafe Dancoek ini sudah saya tuliskan secara terpisah. Namun, Cafe ini masih berada satu kompleks dengan Taman Labirin.
Petualangan atau perjalanan saya, dengan berkunjung ke Cafe Dancoek ini, sudah bisa dikatakan selesai. Tidak ada aktifitas lainnya yang bisa dilakukan di Taman Labirin ini.
Kami pun melanjutkan perjalanan ke Cuban Rondo. Air terjun yang penuh cerita legenda. Jaraknya tidak berjauhan.Â
tulisan ini juga bisa dibaca di bacirita.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H