Kurang lebih 15 menit, saya dan rombongan tiba di Museum Sisa Hartaku. Ini adalah titik pertama dari tiga titik yang akan kami singgahi di Lava Tour ini. Museum Sisa Hartaku ini berada di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dusun ini merupakan salah satu Dusun yang tersapu awan panas atau Wedhus Gembel ketika gunung merapi meletus tahun 2010. Di dusun ini, kita bisa melihat tulang hewan lembu atau sapi yang menjadi korban letusan.
Ada juga sisa atau rangka sepeda motor, dan perabotan milik warga yang masih tersisa. Tidak hanya itu juga, jam yang menunjukkan waktu letusan juga ada. Bahkan rumah dari dusun ini meskipun sudah dipugar dengan diberi atap, masih terlihat sisa-sisa dampak letusan Gunung Merapi.
Batu Alien
Perjalanan kami lanjutkan ke titik ke-2. Perjalanan ke titik ke-2 ini medan yang kami lalu mulai lebih offroad. Goncangan di mobil semakin terasa. Kami melalu jalanan berbatu dan berpasir. Titik ke-2 yang kami akan kunjungi ini adalah Batu Alien.
Sesampai di Batu Alien, kami hanya sekedar berfoto. Dinamakan batu Alien karena memang batu berukuran besar dan berbentuk seperti kepala alien.
Sebenarnya dari Batu Alien ini kita bisa melihat "the mighty Merapi", tapi karena cuaca yang berkabut, tidak terlihat. Saya hanya menyempatkan berfoto dengan latar belakang gunung merapi yang tertutup kabut dan pertambahan pasir serta Lereng Merapi.
Bunker Kaliadem
Perjalanan ke Bunker Kaliadem ini kami tempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Jalan yang kami lalui jalan berbatu dan pasir. Sensasinya masih sama karena benar-benar offroad.
Tiba di Bunker Kaliadem, kami melihat Bunker yang berfungsi untuk tempat berlindung ketika terjadi letusan. Tapi menurut tour guide, bunker ini sudah tidak dipakai lagi karena ada pengungsi yang masuk ke dalam bunker ini tahun 2010, tetapi tetap tewas karena kepanasan.
Sekali lagi, di tempat ini kami berfoto dan saya juga sempat berfoto untuk kenang-kenangan pernah datang ke sini. Sebenarnya juga, Gunung Merapi terlihat dari sini, tapi masih tertutup kabut. Saya tidak masuk ke dalam bunker, dan hanya foto di signage bertuliskan Bunker Kaliadem. Biasalah, buat di Media Sosial.