Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Tugu Bersejarah di RPTRA Bawang Putih

6 Maret 2017   00:44 Diperbarui: 6 Maret 2017   00:56 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA, menjadi kegemaran saya. Beberapa RPTRA di Jakarta Utara, Pusat, Timur dan Selatan serta Kepulauan Seribu, kecuali Jakarta Barat, sudah saya sambangi meskipun belum semua RPTRA yang ada di wilayah tersebut.

Tapi, tiba-tiba saja, dalam kurun waktu hampir dua bulan, kebiasaan tersebut terhenti. Memang saya mengunjungi RPTRA, tapi bukan seperti biasa. Ke RPTRA Kalijodo 22 Februari lalu, hanya sebatas lewat saja. Ke RPTRA Sutra II di Sunter Agung cuma dalam rangka liputan tasyakurannya saja. Tidak seperti biasa.

Kesempatan berkunjung ke RPTRA akhirnya datang lagi hari Minggu 5 Maret kemarin. Lokasi RPTRA nya tidak berjauhan dari kosan saya, dan juga memang saya niatkan mampir, karena saya sudah melihat pembangunan RPTRA ini semenjak beberapa bulan lalu.

RPTRA yang saya kunjungi adalah RPTRA Bawang Putih yang berada di Jalan Kebon Bawang V (atau VI). RPTRA ini dahulunya merupakan Taman Kebon Bawang. Sayangnya Taman ini tidak terurus seperti taman yang pernah saya kunjungi.

Daripada tidak terawat, akhirnya taman ini diubah fungsinya menjadi RPTRA. Ingat ya! Taman dan RPTRA ini berbeda lho.

Hari Minggu siang akhirnya saya mampir ke RPTRA ini. Saya tetap naik sepeda motor, karena setelah ke RPTRA saya akan berkunjung ke tempat lain juga. Selesai parkir motor, saya langsung masuk ke dalam RPTRA.

Setelah melalui pintu gerbang kecil, saya langsung mendapati ruang serba guna dan ruang aula RPTRA Bawang Putih.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Tidak terlalu besar seperti RPTRA lain yang saya kunjungi. Tapi cukup mumpuni. Siang itu, hari cukup panas. Gedung Serba Guna ini cukup teduh karena terlindung pohon.

Saya belum langsung masuk ke dalam ruang serbaguna. Saya mau live periscope dulu. Langsung deh berbelok ke kiri untuk live periscope. Saya menyusuri jogging track dan ampitheater untuk menuju ke signage atau plang RPTRA Bawang Putih.

Anak-anak saya lihat banyak yang bermain sepakbola di lapangan. Nah lapangan ini unik. Ada dua lapangan bulutangkis merangkap lapangan sepakbola. Di beberapa RPTRA yang dibangun dengan menggunakan APBD, hanya ada satu lapangan bulutangkis dan tidak ada lapangan sepakbola kecil atau futsal.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Ampitheater di RPTRA ini menghadap ke lapangan. Letaknya di bawah pohon. Ada beberapa anak yang saya lihat asik menonton yang bermain sepakbola dan ada sebagian yang sekedar "nongkrong".

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Kunjungan sekaligus live periscope saya berlanjut ke signage. Signage ini berupa tembok dan ada tulisan RPTRA BAWANG PUTIH dari besi. Plang Taman Kebon Bawang juga masih terpasang. Setelah sampai di signage, saya mengakhiri live periscope saya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
 

Tugas selanjutnya, foto-foto RPTRA. Ini sudah menjadi prosedur tetap. Lapangan sepakbola dan bulu tangkis, signage, ampitheater dan lantai refleksi saya foto. Oh iya, ada lantai refleksi di RPTRA ini.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Saya melihat sarana permainan anak di RPTRA ini, terintegrasi atau menyatu. Ayunan, perosotan hingga panjatan menjadi satu. Landasannya terbuat dari pasir. Jadi tidak terlalu khawatir kalau anak-anak terjatuh dan kemudian luka karena lantainya terbuat dari peaving atau kon block.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Bahkan saya melihat anak-anak bermain pasir. Mereka seakan-akan bermain di pantai. Ada sekitar 4-5 anak perempuan yang bermain pasir.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Usai bagian outdoor saya kunjungi, saya menuju ke Gedung Serbaguna dan Aula. Mau menemui pengelola RPTRA. Saya pun bertemu dengan tiga pengelola RPTRA. Salah satunya adalah Bang Icang atau Andi yang merupakan Koordinator Pengelola RPTRA. Wah asik!

Nah di depan ruang pengelola ini, saya melihat ada semacam tugu. Saya pun panasaran. Tugu Apakah ini? Bang Icang menjelaskan tugu tersebut sudah ada di situ semenjak zaman Belanda. Sayangnya Icang tidak menjelaskan sejarah tugu tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Di dekat ruang pengelola saya melihat ada ruang laktasi, sayangnya belum ada fasilitas di dalam ruang laktasi. Belum sempurna memang RPTRA ini. Baru selesai di bangun. Untuk penyediaan fasilitas ruang laktasi, memang belum diberikan karena menunggu pengadaan.

Di dekat ruang pengelola juga saya lihat ada toilet. Setelah dibuka oleh pengelola, ternyata toilet sangat bersih. Di depan Ruang Pengelola juga saya melihat ada Kolam Gizi lengkap dengan ikan lele dari Sudin KPKP Jakarta Utara dan sumbangan warga.

Di dekat Kolam Gizi juga ada tanaman obat Keluarga.

 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Ketika saya menuju ke ruang Aula, di sebelahnya ada perpustakaan. Saya tidak masuk karena sedang ditutup karena jam istirahat. Saya hanya melihat dari kaca. Sudah ada buku dan lemari serta permainan lego.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Seusai berkeliling, saya sedikit berbincang dengan pengelola RPTRA. Icang mengatakan, akhir pekan, bisa sampai 197 anak yang berkunjung. Wah ramai juga pikir saya.

Saya pun mengisi buku tamu. Tak lama kemudian saya mengakhiri kunjungan saya. 

tulisan ini juga bisa dibaca di blog saya Cerita dari RPTRA : Ada Tugu Bersejarah di RPTRA Bawang Putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun