Mohon tunggu...
Tomi Lebang
Tomi Lebang Mohon Tunggu... -

Lelaki pencinta ikan koi dan hobi menulis serta membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-JK : Semenjak Program 1000 Menara

22 Mei 2014   17:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:14 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1400730086577613281

“Tenang saja, Pak Tjahyo nanti yang sampaikan ke ibu (Megawati Soekarnoputri),” kata JK.

Jokowi masih berusaha tenang dan mengelak. “Tapi saya tidak punya uang, Pak,” katanya.

JK menepiskan tangannya. “Ah, menjadi pemimpin itu bukan soal uang semata-mata. Itu bukan urusanmu,” kata JK.

Seusai pertemuan itu, kaki Jokowi masih tetap menapak ke bumi, sebagaimana sering diungkapkannya: ia tak pernah berpikir untuk meninggalkan kota Solo.

* * * * *

Suasana menjelang pemilihan gubernur di Jakarta mulai menghangat. Para tokoh digadang-gadang. Gubernur DKI Fauzi Bowo jauh-jauh hari telah memantapkan rencana untuk turun gelanggang. Dan, JK, sang penggagas Program 1000 Menara yang kecewa kepadanya, bertekad menghadirkan seorang penantang baru, penantang dari Solo: Joko Widodo.

Awal tahun 2012, JK mengutus sahabatnya Sofyan Wanandi menemui Megawati di Jalan Teuku Umar, dan menyampaikan secara resmi usulan JK agar PDI Perjuangan mengusung kadernya, Jokowi menjadi calon gubernur. Tapi usulan yang dibawa Sofyan mental. Megawati menolak. Pasalnya sederhana: Taufik Kiemas rupanya telah setuju mendukung Fauzi Bowo mempertahankan jabatannya. Ada aroma mahar terendus dalam dukungan ini yang tak terjawab sampai Taufik Kiemas meninggal dunia pada 8 Juni 2013.

Sofyan Wanandi meninggalkan kediaman Megawati dengan harapan yang nyaris pupus. Sang taipan melaporkan ihwal penolakan ini ke JK di Brawijaya. Bukannya menyerah, JK menyatakan hendak berbicara langsung ke Megawati.

Begitulah. Pada malam hari seusai syukuran ulang tahun Megawati ke-67, pada Rabu 23 Januari 2013, Jusuf Kalla dan Sofyan Wanandi bertandang ke Jalan Teuku Umar. Kali ini, JK berusaha meyakinkan Megawati tentang Joko Widodo. Dengan hitung-hitungannya yang khas, JK berhasil meraih restu Mega untuk Jokowi. Taufik Kiemas mengiyakan.

* * * * *

Singkat cerita, Joko Widodo maju ke palagan Pilkada DKI bersama Basuki Tjahya Purnama, mantan Bupati Belitung yang saat itu masih anggota DPR RI dari Partai Golkar. Basuki digandeng Partai Gerindra untuk berpasangan dengannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun