Menjadi angin sepoi-sepoi adalah anugerah
Teralis besi dan tali tambang tak akan mencekik
Melankolis dunia tak akan sanggup meraba
Dibutuhkan, tak membutuhkan
Tak perlu bersungut-sungut menjadi manusia
Memiliki hati, tapi menilai hanya dengan mata
Banyak kepalsuannya, muak sudah aku
Aku lelah, merasa kesepian ketika sedang bersama
Aku bukanlah penyair bijak dari negeri para dewa
Bukan makhluk suci yang dilindungi para dewa
Aku sama kotornya dengan dirimu
Tangan berlumur darah, tumit meretakkan rusuk
Kalau boleh, aku tak ingin nanti terlahir sebagai manusia kembali
Lebih baik aku menjadi hewan di hutan
Menjadi buruan rasa-rasanya lebih melegakan
Daripada berakal tapi menanggung kehidupan yang hina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H