Indonesia hari ini memang kekurangan orang jujur yang pada gilirannya menyia-nyiakan orang pintar. Kita menghadapi keterbelakangan infrastruktur yang para insinyur disuruh mencarikan solusinya. Padahal, solusinya sudah ada sejak dulu, berupa kode, standar, dan manual, yang banyak dikuasai oleh pakar-pakar.
Namun tidak banyak yang bisa direalisasikan. Karena sebenarnya masalahnya terletak di ketulusan penguasa untuk mau mendengarkan para insinyur dan ilmuwan, bukan para pemilik modal.
Sedangkan kampus teknik tertua kini terbelit masalah internal, yang mungkin persoalannya sudah sangat terbaca. Ada oknum yang ingin terus berkuasa, yang tidak ingin diganggu. Dan nampaknya persoalan dunia keinsinyuran ini masih akan pelik. Wallahua'lam []
(Refleksi 100 tahun pendidikan tinggi teknik)
3-7-2020
Muhammad Fatkhurrozi, SI '09.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H