Mohon tunggu...
Muhammad Fatkhurrozi
Muhammad Fatkhurrozi Mohon Tunggu... Insinyur - fantashiru fil ardh

Pengamat politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sumber Kegagalan Pergerakan Mahasiswa: Pragmatisme

21 Maret 2015   14:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:19 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketulusan mahasiswa untuk memperbaiki negeri ini tidak bisa hanya bermodal semangat, namun juga ideologi yang kuat. Manusia harus membawa dirinya kepada level berpikir yang “beyond physical needs “, bukan ‘tuntutan perut’ semata. Perjuangan kepentingan menurut dirinya sendiri tidak akan membawa kebangkitan yang sebenarnya. Perenungan perlu dilakukan demi menjawab “darimana kita berasal, apa tujuan hidup kita, dan akan kemana kita?” sebelum merumuskan konsep pergerakan mahasiswa. Dari sini hendaknya kita sadar, kita membutuhkan seperangkat aturan yang tidak hanya menyentuh aspek spiritual, namun juga sistem pengaturan masyarakat secara struktural.

Mahasiswa harus menjawab pertanyaan mendasar “mengapa harus bergerak” sebelum berbicara “harus bergerak ke arah mana” atau “harus bergerak dengan cara apa”. Kegagalan yang sama hanya akan terus berulang, jika mahasiswa belum menjawab problem terbesar kehidupan manusia. Mau sampai kapan negeri Ketoprak menanti? []

[caption id="attachment_356710" align="aligncenter" width="300" caption="5000 mahasiswa teriakkan khilafah -KMII 2009"]

1426923914540939594
1426923914540939594
[/caption] Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati… Demokrasi, demokrasi, demokrasi pasti mati… Khilafah, Khilafah, akan tegak kembali… Khilafah, Khilafah janji Allah yang pasti… -5000 Mahasiswa dalam KMII 2009

[caption id="attachment_356711" align="aligncenter" width="300" caption="8000 mahasiswa kepung DPR teriakkan khilafah"]

14269239932140995718
14269239932140995718
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun