Ketulusan mahasiswa untuk memperbaiki negeri ini tidak bisa hanya bermodal semangat, namun juga ideologi yang kuat. Manusia harus membawa dirinya kepada level berpikir yang “beyond physical needs “, bukan ‘tuntutan perut’ semata. Perjuangan kepentingan menurut dirinya sendiri tidak akan membawa kebangkitan yang sebenarnya. Perenungan perlu dilakukan demi menjawab “darimana kita berasal, apa tujuan hidup kita, dan akan kemana kita?” sebelum merumuskan konsep pergerakan mahasiswa. Dari sini hendaknya kita sadar, kita membutuhkan seperangkat aturan yang tidak hanya menyentuh aspek spiritual, namun juga sistem pengaturan masyarakat secara struktural.
Mahasiswa harus menjawab pertanyaan mendasar “mengapa harus bergerak” sebelum berbicara “harus bergerak ke arah mana” atau “harus bergerak dengan cara apa”. Kegagalan yang sama hanya akan terus berulang, jika mahasiswa belum menjawab problem terbesar kehidupan manusia. Mau sampai kapan negeri Ketoprak menanti? []
[caption id="attachment_356710" align="aligncenter" width="300" caption="5000 mahasiswa teriakkan khilafah -KMII 2009"]
[caption id="attachment_356711" align="aligncenter" width="300" caption="8000 mahasiswa kepung DPR teriakkan khilafah"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI