Mohon tunggu...
Agustinus Sipayung
Agustinus Sipayung Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang konsultan di bidang pertanian

Blog ini saya khususnya untuk menceritakan orang-orang yang sangat menginspirasi saya oleh karena perannya terhadap masyarakat dan kemajuan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tips "Gila" agar Anda Dipilih Masyarakat

6 Maret 2018   08:45 Diperbarui: 6 Maret 2018   08:57 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2019 adalah tahun politik. Ada banyak orang yang ingin terjun ke dunia politik baik sebagai calon anggota legislatif atau eksekutif sebagai Bupati,  Gubernur bahkan presiden. Lalu ada banyak orang yang pada periode sebelumnya mencoba "peruntungan" tapi gagal. Naasnya mereka terlanjur mengeluarkan uang yang sangat banyak.

Nah, seperti apakah tips agar Anda bisa memenangkan suara massa dengan modal yang terbatas. Atau, apakah mungkin?

Sangat mungkin. Pengalaman saya lebih dari 7 tahun berkecimpung dalam dunia personal branding sangat dimungkin. Beberapa caleg "tidak kaya" sukses mendapatkan kursi dengan cara-cara cerdas. Kata kuncinya adalah basis massa. Tanpa memiliki basis pendukung maka Anda harus mengeluarkan uang untuk memikat banyak orang.

Namun faktanya ada beberapa calon DPR atau Bupati yang sukses mendapatkan dukungan dari masyarakat meskipun bermodal pas-pasan. Lalu apa kira-kira rahasia mereka?

Jadikan Tenaga Pemasar

Di banyak tempat calon pemilih adalah kalangan petani, nelayan, peternak atau juga UMKM. Lalu, persoalan apa yang mereka hadapi? Sederhana. Mereka kesulitan memasarkan produk mereka dengan harga menarik. 

Mengapa demikian? Karena sejumlah persoalan. Antara lain skala ekonomi tidak tercapai sehingga mereka harus bergantung pada pengepul. Mutu tidak baik sehingga harga yang ditawarkan pembeli tidak menarik. Tata niaga yang terlalu panjang sehingga keuntungan lebih banyak mengalir ke para broker.

Dalam menghadapi situasi demikian, jika Anda ingin membangun basis massa maka apa yang Anda lakukan? Mungkin saya akan menceritakan sedikit tentang apa yang sering dilakukan caleg atau calon pemimpin daerah.

Mereka umumnya memilih membagi-bagikan bantuan, uang atau membuat acara hiburan yang hingar-bingar tanpa menyelesaikan basic problem.Ini cara instan, hanya dengan mengandalkan uang tanpa harus berpikir keras melakukan pembinaan. Tapi kabar buruknya, pendekatan ini membutuhkan modal yang cukup besar dan tidak jarang kurang efektif.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan? 

Menurut hemat kami adalah membantu masyarakat meningkatkan pendapatannya melalui pemasaran. Jangan pernah memberikan masyarakat ikan tapi berilah mereka pancing. Apa yang perlu Anda lakukan hanyalah menjadi seorang konsultan marketingatau juga tenaga pemasar. 

Langkah awal jelas. Anda harus membangun kelembagaan usaha agar tercipta skala ekonomi. Kembangkan koperasi atau kelembagaan ekonomi lainnya seperti Lembaga Ekonomi Masyarakat Sejahtera.  Jangan secara top down tapi bottom up.Munculkan inisiasi masyarakat untuk mengembangkan kelembagaan ekonominyya. Atau perkuat kelembagaan kelompok tani. Jadikan beberapa kelompok tani menjadi Poktan dan bantu mereka mengembangkan unit usaha yang efisien.

Lalu perbaiki mutu produknya. Caranya, ketika Anda sudah berhasil membangun kelembagaan petani. Misalnya koperasi cabe dengan keanggotaan hingga 100 anggota yang menguasai lahan 10 ha, maka ini adalah luasan yang cukup menarik bagi industri, ritel atau eksportir. Datangilah mereka, pasarkan potensi masyarakat binaan Anda. Minta mereka untuk melakukan pelatihan dan pembinaan.

Tapi apakah mereka bersedia? Jelas. Karena masyarakat binaan Anda mampu menghasilkan bahan baku atau produk yang mereka butuhkan dalam jumlah besar. Mereka bersedia melakukan pembinaan agar mereka bisa mendapatkan mutu terbaik. Di sisi lain dengan membangun kemitraan secara langsung dengan masyarakat maka buyer bisa mendapatkan supply dengan harga lebih murah.  Maka tanpa mengeluarkan dana yang besar petani akan mendapatkan pembinaan cuma-cuma dan pasar.

Setelah mendapatkan pasar dan penghasilan yang menarik. Apakah tugas Anda selesai? Belum. 

Langkah selanjutnya mendorong diversifikasi usaha. Jika tadinya masyarakat binaannya Anda hanya mengharapkan pendapatan dari hasil kebun maka Anda bisa mendorong binaan Anda mengembangkan agrowisata atau pengolahan. Atau Anda bisa mendorong masyarakat memproduksi produk premium seperti organik, produk dengan kemasan menarik.  Jelas Anda perlu berbagai sertifikasi pendukung dan pengembangan usaha.

Apa yang perlu Anda lakukan? Pertama,adalah menarik minat pemerintah daerah untuk memberikan dukungan pengembangan diverisifikasi usaha seperti agrowisata atau agroindustri. Tugas Anda hanya membantu membuat proposal dan mendorong masyarakat untuk menyampaikan kepada pemerintah. Kedua, menyisihkan penghasilan dari masyarakat untuk kepentingan sertifikasi produk, pembuatan kemasan dan pengurusan brand.

Jika kegiatan ini sukses maka masyarakat binaan Anda akan mendapatkan 3 x kenaikan pendapatan dan bukan tidak mungkin sosok Anda dikultuskan. Lalu basis massa Anda secara militan akan menggalang dukungan bagi Anda saat mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah atau caleg tanpa Anda harus mengeluarkan uang.  

Jadilah Tenaga Pendidik

Apa yang dibutuhkan masyarakat sebenarnya adalah modal personal agar mereka mandiri. Di atas saya telah jelaskan tentang modal ekonomi. Nah, trik selanjurnya adalah dengan membangun kapasitas personal dari masyarkat agar mereka mampu menjadi pribadi yang mendiri dan mampu meningkatkan pendapatan.

Apa yang perlu Anda lakukan? Ajari masyarakat Anda inovasi. Anak-anak muda ajarkan mereka soal entrepeneur, digital marketing. Cara murahnya, Anda buat video tutorial bagikan melalui medsos. Atau, buatkan workshop-workshop di desa atau di tempat-tempat tertentu. Bagikan pengetahuan Anda, atau hire seseorang untuk membagikan ilmunya.

Tapi itu saja tidak cukup. Setiap murid yang Anda temui atau mendengarkan pengajaran Anda, kumpulkan dalam sebuah grup atau komunitas. Jadikan semacam supervisior buatlah mereka berjejaring dan saling berbagi pengetahuan.  Sehingga Anda mendapatkan tenaga pengajar gratis untuk anggota masyarakat yang lain.

Kemudian bangunlah sebuah yayasan atau organisasi yang bisa menjaring dana. Lalu buatlah proposal memanfaatkan dana CSR perusahaan. Ketika Anda mendapatkan dana cari anak-anak remaja yang potensial, berikan beasiswa. Atau buat pelatihan-pelatihan mendatangkan pengajar berkompeten. Lalu kumpulkan mereka dalam sebuah komunitas dan grup. Minta mereka untuk meferensikan orang lain untuk bergabung ke dalam grup agar dapat mendapatkan kesempatan yang sama dengan mereka.

Orang-orang yang Anda bantu, kembali lagi, menjadi basis massa Anda yang militan. Apalagi orang muda. Mereka melek internet, medsos, youtube. Sehingga bukan tidak mungin mereka menjadi cyber army bagi Anda saat Anda mencalonkan diri sebagai caleg atau pemimpin daerah.

Tantangan

Cara-cara yang saya sampaikan di atas telah dijalankan banyak caleg atau pemimpin daerah yang sukses meraih mimpinya tanpa mengeluarkan uang banyak. Jelas ketika Anda harus menghabiskan milyaran rupiah untuk menjadi seorang anggota legislatif atau pemimpin daerah maka mau tidak mau Anda harus membayarnya kelak ketika menjabat. Dan, ini membuka ruang untuk melakukan tindakan tercela.

Hanya cara-cara ini tidak bukan pilihan banyak orang karena saya jamina akan menguras emosi Anda, perlu efford dan kesabaran. Perlu waktu dan ketika Anda melakukan sesuatu tidak seketika itu manfaatnya tidak bisa Anda petik.

Tapi dengan cara-cara ini maka Anda tidak hanya membangun iklim politik yang baik namun juga mengedukasi masyarakat bahwa pemimpin yang ia pilih haruslah yang punya track record yang baik. 

HENDRA SIPAYUNG

Konsultan Personal Branding/Political Branding

085395459624

konsultasimenulis@yahoo.com

Jakarta Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun