Lalu saya berhenti dan meliriknya. Ia keluar dari mobilnya dan menghampiri saya dengan wajah berseri-seri.
“Ternyata apa yang Bapak katakan benar. Bahwa saya berhak untuk sukses dan menikmati hidup yang lebih baik”, demikian katanya.
Ya selama ia percaya Tuhan itu ada dan akan selalu ada harapan dan ia percaya akan dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!