Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagi Orang Kristen, Apa Sebenarnya Kebahagiaan Itu?

14 Agustus 2024   13:15 Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:21 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar https://cahayapengharapan.org/kebahagiaan-sejati/


Beberapa hari lalu saat sedang makan bersama teman, sambil ngobrol ngalor ngidul, saya ditanya,"Kenapa ya Tuhan mengambil hidupnya, padahal masih sangat muda?" Teman saya itu merujuk pada seorang penyanyi rohani yang masih sangat belia tapi harus meninggal dunia.

Ditanya begitu sayapun bingung, tapi tetap berusaha memberi jawaban yang mencirikan bahwa saya ini orang beriman, hehe,kiukiu,cukuruk.Sebenarnya kalau terlalu dijiwain pertanyaan macam ini bisa bikin kita jadi orang atheis.Misal, kalau Tuhan itu baik kenapa harus ada penderitaan dan kesusahaan di dunia ini ? Dalam salah satu scene film Blood Diamond, abang saya Leonardo DiCaprio bahkan berkata," God left this place long time ago." Tuhan sudah lama meninggalkan Afrika !

Seorang kenalan saya yang lain juga pernah melemparkan pertanyaan yang sulit untuk saya jawab."Kalau Tuhan baik kenapa anak saya begini ?" Tanyanya merujuk pada kondisi anaknya yang tidak seperti anak pada umumnya,"Coba jawab?" Jujur saya bingung.Secara posisi ini keadaan yang dilematis.Kalau saya jawab,"Tuhan itu baik, pasti ada rencana Tuhan dibalik kondisi yang demikian, bla bla bla..." sembari berapi-api menjelaskan, terkesan saya tidak berempati, lagi pula, seandainya saya  mengalami apa yang dia alami, kemungkinan besar saya juga akan berpikir demikian.

Pada saat itu jujur saya hanya bisa diam sambil mengangguk-angguk.Jadi apakah saya meng-iyakan bahwa Tuhan tidak baik ? Entahlah, yang jelas saya sangat memahami keraguan bahwa Tuhan itu baik.Karena keimanan sayapun naik turun, penuh gejolak dan dinamika.

Alkitab sendiri banyak berbicara kebahagiaan, misalnya:
Mazmur 37:4
"Bergembiralah juga karena Tuhan, maka Dia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu"
Matius 5:2--12
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur"
Amsal 3:17-18
"Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia"

Namun dalam kehidupan praktis, apa yang ditawarkan oleh Tuhan melalui FirmanNya, yaitu menawarkan diriNya sendiri agar dijadikan sumber kebahagiaan, tentu butuh perenungan yang panjang.Hilang pekerjaan, kekurangan uang, tuntutan terus datang, semua pergumulan ini benar-benar nyata.Langsung menghujam pikiran hati dan jiwa.Sementara itu kita dituntut untuk tetap tenang dan percaya bahwa Tuhan menyertai kita.Bagaimana kita akan bahagia jika Tuhan tidak memberikan solusi nyata?

Beberapa hari lalu sembari minum Cola di KFC dekat rumah, saya membaca sebuah buku tentang konseling kristen.Saya menemukan kalimat menarik yang saya pikir patut dijiwai, bunyi kalimat itu kurang lebih,"Kalau saya berpikir menyelesaikan masalah ini agar bahagia, itu tidaklah Alkitabiah.Saya mau menyelesaikan masalah ini agar saya semakin serupa dengan Kristus Tuhan kita."

Saya pikir, "upaya untuk terus serupa dengan Kristus," ini harus menjadi sumber kebahagiaan kita.Bukan solusi dari tiap permasalahan yang membuat kita bersuka cita, melainkan iman yang tetap percaya sekalipun kita belum melihat pekerjaanNya nyata dalam hidup kita (walaupun sebenarnya Allah terus bekerja di dalam hidup kita)

Kebahagiaan pribadi hanyalah hasil sampingan, serupa dengan Kristus itulah sasaran utamanya, kalimat penting ini masih saya kutip dari buku yang saya baca tersebut.Tentu semua yang tertulis disini belum menjawab pertanyaan pertanyaan tentang Tuhan dan bagaimana Dia bekerja.

Saya sendiri sangat suka permainan catur, saya suka menonton pertandingan catur.Pecatur favorit saya adalah Magnus Carlsen, pecatur asal Norwegia.Saya sangat kagum dengan langkah-langkah briliantnya dalam mendobrak pertahanan lawan.Sering kali lawannya yang sesama super Grand Master saja tidak mampu membaca langkah Magnus yang menjebak, apalagi saya.

Lalu saya mendapat sebuah pencerahan, menyelami pikiran Magnus Carlsen dalam permainan catur saja saya tidak mampu.Apalagi menyelami dan mengetahui kedalaman pikiran Allah.Dia pencipta, sedangkan saya adalah ciptaan.Ada perbedaan kualitas yang sangat jauh, saya terkurung dalam waktu, sedangkan Allah berkuasa atas sejarah dan masa yang akan datang.

Maka meyakini kebesaran Allah, dan merasa damai dalam pimpinanNya, inilah yang harusnya menjadi sumber bahagia kita.Maka kiranya, sekalipun banyak misteri dan pertanyaan tak terjawab, biarlah iman yang tetap menerangi jalan kita yang masih gelap, dan jika keadaan sangat gelap sampai kita tak bisa melihat, biarlah kita tetap berbahagia karena tetap percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun