Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

KKN Artikel Utama

Jadi Orang Marketing "Keakuan" Tidak Boleh Tinggi

5 Maret 2022   06:04 Diperbarui: 1 Juli 2024   22:46 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas kitalah untuk mengasah kekebalan, agar tidak mudah baper, tidak mudah sakit hati di kantor. Harusnya target perusahaan adalah pusat perhatian kita, bukannya kita yang memusatkan perhatian pada diri sendiri sembari mengeluhkan pekerjaan.

Tapi saya memandangnya dengan seimbang, hanya karena kamu mengeluh bukan berarti keakuanmu tinggi. 

Mengeluh itu wajar, tapi kalau setiap hari hanya mengeluh, karena pekerjaan, karena lingkungan, dan karena segala sesuatu di luar diri sendiri, maka itulah keakuan yang tinggi. Bisa disebut narsis bukan dalam persoalan cantik dan tampan, tapi narsis dalam memperlakukan diri, karena tidak mau membagi perhatian pada hal lain di luar diri sendiri.

Mungkin dengan menurunkan keakuan, kita juga tidak akan memandang sebuah masalah dengan aku versus kamu, benar salah, atau kamu yang jadi penjahat aku yang jadi pahlawan. 

Dengan menurunkan keakuan, mungkin ada banyak kekakuan bisa didialogkan untuk ditemukan jalan keluarnya, atau dicairkan situasinya. 

Dengan begitu kita mulai bisa berpikir secara komunitas, mulai mendahulukan kepentingan bersama, baru kemudian kepentingan pribadi.

Mungkin ini adalah satu kedewasaan yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun